Alumni IPB Harus Jadi Pelopor Gerakan Tanam Jagung Panen Sapi

635
Pengurus DPD HA IPB yang baru dikukuhkan pada Jumat (17/9/2021).

Kupang - Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) diharapkan bisa menopang keberhasilan pembangunan pertanian, peternakan, dan perikanan secara umum di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Salah satunya mendorong peternakan sapi dengan ketersediaan pakan dari produksi jagung yang memadai.

Demikian keterangan tertulis Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Alumni (HA) IPB NTT, Senin (27/9/2021), yang merujuk pada diskusi terkait Peluang dan Tantangan Industri Jagung di NTT belum lama ini. Diskusi digelar dalam rangka pengukuhan DPD HA IPB oleh Ketua Umum DPP HA IPB Fathan Kamil. Adapun diskusi secara hybrid yang dipandu Heri Soba (Sekjen Masyarakat Singkong Indonesia/MSI) menghadirkan Const Joel Tukan (Founder NTTCerdas), Audy Joinaldi (Ketua Alumni Fakultas Peternakan IPB yang juga Wagub Sumatera Barat), Midzon Johannis dan Fauzi Tubat yang mewakili Syngenta Indonesia. Sedangkan Sekretaris Dewan Jagung Nasional Maxdeyul Sola juga hadir memberikan tanggapan dalam diskusi tersebut.

Fathan mengatakan potensi alumni IPB dari berbagai profesi sangat bisa dioptimalkan untuk kesuksesan program pemerintah dari tingkat nasional hingga daerah. Di tingkat daerah, seperti NTT, alumni IPB bisa mendorong suksesnya pembangunan pertanian, peternakan, dan perikanan. Hal itu bisa dilakukan dengan memperkuat jejaring komunikasi dan koordinasi sehingga ragam profesi dan bidang karya alumni IPB bisa disenergikan.

“Perlahan-lahan tapi pasti, konsolidasi alumni IPB ini diperkuat, bahkan di tingkat internasional. Untuk NTT, salah satu yang kita dorong agar program jagung panen sapi semakin diperluas. Kontribusi alumni IPB dari berbagai profesi bisa dioptimalkan melalui HA IPB,” ujar Fathan.

Maxdeyul dan Midzon juga mendorong agar pengembangan jagung di NTT bisa memnuhi kebutuhan konsumsi sekaligus menopang industri pakan ternak. Apalagi, pemerintah provinsi NTT sebenarnya sudah sejak lama mencanangkan keberhasilan jagung tersebut.

“Lahan ada dan pasar domestik juga tersedia. Program-program yang sudah ada perlu diakselerasi lagi. Alumni IPB secara nasional dan khususnya di NTT bisa menjadi pelopor agar tanam jagung panen sapi semakin diperluas,” jelas Maxdeyul.

Ketua DPD HA IPB NTT Petrus M Bulu mengatakan pihaknya terus meningkatkan konsolidasi dan memperkuat jejaring agar tekad NTT untuk mandiri dalam pakan ternak bisa tercapai. Sekalipun tersebar di berbagai bidang profesi, alumni IPB bisa menjadi fasilitator agar berbagai program di daerah bisa berhasil.  Pada April lalu, DPD HA-IPB NTT menyalurkan bantuan bagi korban bencana sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang difasilitasi juga oleh DPP HA IPB dan Dewan Guru Besar IPB.

“DPD HA IPB bisa menjadi simpul agar berbagai potensi alumni IPB secara nasional hingga seluruh NTT bisa dioptimalkan. Bahkan tidak saja melalui alumni, DPD dan DPP juga bisa memfasilitasi institusi kampus IPB serta para pelaku usaha. Kontribusi para guru besar IPB dalam bantuan bencana di NTT pada April lalu baru tahap awal,” ujar jebolan Murdoch University, Australia ini.

Dari laman http://nttprov.go.id disebutkan Tanam Jagung Panen Sapi menjadi salah satu program Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat periode 2018-2023. Program ini adalah salah satu program di bidang pertanian lahan kering dan sangat sejalan dengan misi dari Gebernur NTT yakni NTT Bangkit, NTT Sejahtera. [KP-02]

SHARE

KOMENTAR