Bujubuneng!, Kota Bogor Jadi Kota Termacet se Indonesia

558
Ilustrasi

JAKARTA - Salah satu perusahaan analisis data lalu lintas yakni Inrix merilis hasil penelitian Global Traffic Scorecard 2021 yang menunjukkan lima kota besar sebagai kawasan termacet di Indonesia. Inrix telah meneliti tingkat kemacetan di 1.000 kota lebih di 50 negara di dunia saat pemulihan ekonomi dan sosial dalam kondisi pandemi Covid-19. Terdapat lima daerah yang menempati urutan lima besar daerah termacet di Indonesia, yakni Surabaya, DKI Jakarta, Denpasar, Malang dan Bogor.

Dilansir dari MalangTime.com, sistem peringkat Inrix ini dihitung berdasarkan tingkat keparahan kemacetan yakni jumlah jam yang terbuang selama macet, yang ditimbang berdasarkan letak ukuran kota.

Dalam laporan Inrix 2021 Traffic Scorecard, Surabaya menempati peringkat pertama kota paling macet di Indonesia. Selain itu, Kota Surabaya juga menjadi kota termacet ke-41 di dunia. Dari catatan Inrix, jumlah total waktu yang terbuang selama terjadi kemacetan pada periode jam sibuk di Kota Surabaya mencapai 62 jam dalam setahun.

Lalu untuk peringkat kedua kota termacet di Indonesia ditempati oleh DKI Jakarta. Sedangkan secara global, DKI Jakarta menempati urutan ke-222 kota termacet di dunia. Dengan urutan ke-222 tersebut, pengendara di DKI Jakarta kehilangan waktu selama 28 jam dalam kemacetan pada periode jam sibuk dibandingkan kondisi di luar jam sibuk.

Kemudian, berdasarkan hasil rilis Inrix terdapat Kota Denpasar yang menjadi kota termacet ketiga di Indonesia. Dan menjadi kota termacet ke-291 di dunia. Di mana dengan peringkat tersebut, total waktu terbuang dam kemacetan selama periode jam sibuk mencapai 31 jam.

Lebih lanjut, untuk Kota Malang menempati urutan keempat sebagai kota termacet di Indonesia. Lalu jika dilihat secara perhitungan global, Kota Malang menempati urutan ke-334 kota termacet didunia. Dari peringkat tersebut, rata-rata pengendara di Kota Malang total kehilangan 29 jam dalam kemacetan pada periode jam sibuk.

Sementara itu, untuk Kota Bogor menempati peringkat kelima pada hasil survei Inrix sebagai kota termacet di Indonesia. Selain itu, Kota Bogor juga menempati urutan ke-821 sebagai kota termacet di dunia. Dari peringkat tersebut, jumlah total waktu yang terbuang dalam kemacetan di Kota Malang rata-rata mencapai 7 jam.

Sebagai informasi, melalui Global Traffic Scorecard, Inrix menghitung kehilangan waktu pengendara dengan menganalisis data kecepatan puncak saat lalu lintas padat dan kecepatan saat lalu lintas lancar.

Total waktu yang hilang adalah perbedaan waktu perjalanan yang dialami selama periode puncak jam sibuk dibandingkan dengan kondisi arus bebas per pengemudi. Hal ini adalah perbedaan antara mengemudi selama jam sibuk dengan mengemudi di malam hari yang sedikit kepadatan kendaraan.

Global Traffic Scorecard Inrix menggunakan data penyelidikan GPS anonim untuk mengidentifikasi rute dan tujuan yang paling sering dikunjungi di seluruh wilayah untuk menciptakan gambaran perjalanan yang lebih akurat pada suatu wilayah, tidak hanya ke dan dari pusat kota.

Inrix menggabungkan data anonim dari kumpulan data yang beragam seperti telepon seluler, mobil, truk, dan kota yang menghasilkan wawasan kuat dan akurat. Data yang digunakan dalam Global Traffic Scorecard 2021 adalah status kemacetan atau tidak macet dari setiap segmen jalan untuk setiap menit dalam sehari. (MalangTimes.com/Mishell)

SHARE

KOMENTAR