Catatan Kepala Badiklat PDIP Kota Bogor, Pemilik Ideologi itu Partai Kader

742
ilustrasi

Parpol bukan sekedar wadah saling memperebutkan kekuasaan, namun juga memiliki fungsi pokok yang tidak kalah pentingnya. Kaderisasi politik memiliki peran yang menentukan orientasi politik para anggota masyarakat.

Rekruitmen politik menjadi penyaring para wakil anggota masyarakat dalam politik. Partisipasi politik berfungsi untuk mempengaruhi proses politik yang ada. Pemandu kepentingan dimaksudkan untuk menentukan kehendak umum yang ingin dicapai.

Dan, komunikasi politik berguna untuk menyampaikan informasi politik dari pemerintah ke masyarakat. Pengendalian konflik memiliki kegunaan untuk mempertemukan perbedaan pendapat dan mencari jalan penyelesaiannya.

Partai politik  merupakan sarana bagi warga negara untuk turut serta/berpartisipasi dalam proses pengelolaan negara. Sebagai lembaga politik, partai tak hadir dengan sendirinya. Kelahirannya mempunyai sejarah atas dasar ada kepentingan dan tujuan yang ingin dicapai.

Partai politik mempunyai tugas untuk mempertemukan kepentingan-kepentingan masyarakat dengan tindakan negara karena partai politik berakar dalam kehidupan politik masyarakat sipil dan pada saat yang sama menanamkan pengaruh di lembaga-lembaga negara, parlemen dan pemerintahan di mana program-program politik yang ada di dalam sebagai bentuk penyelenggraan demokrasi.

Asal-usul munculnya suatu partai politik adalah  untuk menentukan tujuan awal dibentuknya sebuah partai politik, sehingga menjadi model acuan dalam mengidentifikasi dirinya, dengan memperhatikan tiga dimensi yaitu:  Elektoral, Ideologis, dan Organisasional.

Ada 3 modal besar manejerial partai politik yakni Kekuatan Kader, Ketokohan, dan Media.

Terkairt Kekuatan Kader, pengkaderan merupakan sebuah keniscayaan.  Sebab, kader adalah ruh dari sebuah organisasi. Tidak ada kader, sama artinya tidak ada organisasi.

Dalam organisasi politik, kaderisasi atau pendidikan politik merupakan instrumen yang efektif. Kaderisasi di sini juga tidak semata-mata terbatas pada arti regenerasi. Kaderisasi bertujuan utama untuk memfasilitasi bertumbuhnya loyalitas dan militansi anggota partai.

Berpikir secara formalistik, kita bisa menyebut gagasan-gagasan, seperti sekolah kader, akademi partai, kaderisasi berjenjang, pendidikan politik kader, dan sebagainya. Partai kader lebih mengedepankan kualitas keanggotaannya. Mereka dikenali berdasarkan organisasinya yang ketat juga karena mereka termasuk kader atau kelompok yang terlatih yang keanggotaanya terbatas. Partai yang mengedepankan kader, berciri berpegang teguh pada ideology tertentu, dan terus menerus melakukan pembaharuan dan pembenahan.

Sementara, Partai Massa, lebih mementingkan kuantitas anggotanya, partai jenis ini berbasiskan individu-individu yang jumlahnya besar, tetapi kerap berbeda dengan  kebijakan negara. Partai jenis ini seringkali memobilissasi massa  pendukung untuk kepentingan partai, partai massa berbasiskan kelas sosial tertentu, seperti orang kecil, tetapi juga berbasis agama, loyalitas kepada partai lebih didasarkan pada identitas sisial dibandingkan ideologi.

 

Berdasarkan kedua kategori partai di atas jika dihubungkan dengan sistem kepartain di Indonesia dengan mudah mengidentifikasi partai politik tersebut apakah partai tersebut berasaskan pada ideologi dalam hal ini partai kader atau lebih pada berdasakan kelas sosial, agama atau partai massa.

Dari beberapa partai politik yang ada di Indonesia, hanya sedikit partai yang dikategorikan partai kader, salah satunya PDI Perjuangan. Lainnya, boleh dibilang partai massa. Maka dari itu salah satu yang menjadi fungsi partai politik yaitu rekrutmen politik dengan menghadirkan kader terbaik yang loyal terhadap partai dan memiliki kapabilitas untuk dijadikan sebagai calon kepala daerah dan Calon anggota DPR.

Meskipun pada dasarnya semua partai politik yang ada di Indonesia melakukan kaderisasi akan tetapi lebih mengutamakan kepentingan dan tujuan untuk memperoleh suara sebanyak banyaknya sehingga bisa  merebut kekuasaan. (Nesto)

SHARE

KOMENTAR