Indonesia merupakan surganya kopi. Bukan tanpa alasan. Sebab, dibanding negara lain, hanya Indonesia yang memiliki aneka keragaman kopi. Sebut saja di Sumatera, hampir semua daerah bisa tumbuh kopi dengan citarasa beraneka. Demikian di pulau Jawa, Sulawesi, Bali, Nusatenggara, hingga Papua.
Soal aroma, masing-masing daerah memiliki rasa khas. Selain dipengaruhi sifat genetik varietas, cita rasa kopi lebih banyak ditentukan kondisi vulkanik dan iklim spesifik dari lokasi kebun kopi ditanam. Namun, tak banyak penggemar kopi memiliki kepekaan membedakan dan mendeskripsikan cita rasa dan aroma kopi.
Menurut para peneliti kopi dalam satu biji kopi terdapat 800 jenis senyawa volatil (jumlahnya sangat sedikit dan mudah hilang). Karena itu diperlukan keahlian atau tester terlatih untuk mengenalinya. Bagi barista, atau penggemar kopi, jenisnya dibedakan berdasarkan aroma, tekstur, tingkat keasaman, dan lain-lain.
Pertama adalah fragrance. Ini adalah bau kopi saat masih dalam bentuk bubuk, belum diseduh air panas. Fragrance bisa jadi bau apa pun mulai dari buah, rempah, kayu, rumput, sampai tanah.
Istilah selanjutnya adalah aroma. Ini merupakan bau kopi setelah diseduh air panas. Berbeda lagi dengan acidity, dalam Bahasa Indonesia berarti tingkat keasaman.
Acidity terbagi tiga kategori yakni rendah, medium, dan tinggi. Istilah berikutnya adalah flavor alias rasa. Yakni, Saat mencicipi kopi, caranya adalah diseruput atau slurp. Ini agar kopi mengenai seluruh bagian mulut mulai dari ujung hingga pangkal, juga sisi kiri dan kanan
Selanjutnya, body. Istilah ini merupakan tekstur yang bergantung pada kekentalan kopi. Misalnya, seperti susu, teh, atau seperti air putih. Dan, terakhir adalah aftertaste. Ini adalah rasa yang tertinggal di mulut usai meminum kopi.
Pengalaman terbaik menikmati aftertaste kopi, dimulai dengan olah pernapasan untuk mengatur kesiapan relaksasi, setelah stabil selanjutnya teguk sajian kopi. Biarkan cairan kopi yang diminum menyebar di lidah dan ke seluruh bagian mulut, telan perlahan untuk menciptakan suasana relaksasi meneguknya.
Nah, berikut ini adalah beberapa citarasa kopi per daerah yang sudah dirangkum dari berbabagi sumber:
- Arabika Gayo : daun teh hitam, daun salam, bunga melati, legit, dan pisang.
- Arabika Lintong : sereh, daun sirih, markisa, terong Belanda, kayu manis, coklat
- Arabika Mandailing : coklat, kemanisan gula kelapa, kayu manis, tembakau, delima
- Arabika Bengkulu : gula kelapa, semangka, kayu manis
- Robusta Bengkulu Kepahiang : manis, kepahitan rendah, manis gula merah, tembakau, cengkih
- Arabika Solok : gurih, kemanisan legit, kayu manis
- Robusta Masurai Jambi : tektur tebal, pahit getir
- Liberika Jambi : nangka, tekstur tebal, daun jeruk, pisang
- Robusta Lampung : jagung bakar, gula bakar, kepahitam pekat
- Arabika Bogor Cibulao : teh hijau, daun rasamala, coklat dan pala
- Robusta Cibulao : coklat, manis gula kelapa, teh hitam
- Arabika Java Preanger : ubi bakar, madu, asam jawa, pandan, pisang
- Robusta Karawang : tektur sangat tebal, kepahitan tinggi, agak getir
- Robusta Temanggung : gula bakar, kacang sangrai, tekstur tebal
- Arabika Wonosobo : manis jeruk keprok, tembakau
- Arabika Dieng : daun salam, gula merah, pandan, asam Jawa
- Arabika Ijen : manis gula merah, cengkeh, teh hitam, aroma melati
- Arabika Argopuro Situbondo : pisang, gula merah, lembut
- Arabika Kintamani : asam belimbing, kemanisan gula tebu, buah jeruk
- Arabika Flores : coklat, jagung manis, ketumbar, jeruk, kapulaga
- Arabika Enrekang Toraja : coklat, kayu manis, nanas
- Arabika Mamasa Sulawesi Barat: rempah manis, buah pala, asam jawa dan jeruk
- Arabika Napu – Sulawesi Tengah : aroma nangka, nyaman, manis gula merah, vanili
- Arabika Wamena Papua : aroma dedaunan, jeruk keprok, daun salam dan kelengkeng
- Liberika Pangkalan Bun Kalimantan : tektur tebal, nangka matang, kepahitan tinggi
(Nesto)