Catatan Pak E, Lebih Penting Mana Pakaian Dinas Kepala Daerah dan Wakil Rp322 Juta, Atau Dibelikan Seragam Ribuan Siswa Gakin?

683
ilustrasi

Baru-baru ini, publik Kota Bogor dibuat kaget dengan anggaran pengadaan pakaian dinas Walikota dan Wakil Walikota Bogor mencapai Rp322 juta yang diwartakan banyak media. Ironisnya, anggaran tersebut disiapkan saat banyak orang tengah kesulitan ekonomi di masa pandemi Covid-19 tengah mewabah. 

Besarnya anggaran pakaian dinas kepala daerah Kota Bogor yang mencapai Rp322 ini dinilai banyak kalangan sangat ironis. Sudah tentu! Kenapa? Karena, saat ini masyarakat tengah kesulitan ekonomi dampak sulitnya usaha pada masa pandemi Covid-19. Tapi, lucunya, kepala daerah dan wakilnya malah terkesan cenderung tidak mempunyai empati dan prinsip efisiensi anggaran dengan dianggarkannya pakaian dinas ratusan juta rupiah.

Padahal, saat ini masih didominasi kegiatan work from home (wfh). Kalau pun harus bertugas di forum resmi, penggunaan pakaian dinas resmi tentu tak begitu sering digunakan. Diketahui, anggaran pakaian dinas Walikota dan Wakil Walikota Kota Bogor sebesar Rp 322 juta tersebut berdasarkan rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bogor tahun anggaran 2021. Dalam rincian APBD disebutkan penyediaan pakaian dinas dan atribut kelengkapan kepala daerah dan wakil kepala daerah mencapai Rp322.592.534 yang pelaksanannya oleh Sekretariat Daerah Kota Bogor.

Sementara, merujuk Survei Charta Politika terbaru 12 Agustus 2021 menyebutkan, mayoritas pendapatan masyarakat berkurang saat pandemi Covid-19 berlangsung. Dan, anggaran ratusan juta rupiah hanya untuk membeli baju dinas kepala daerah dan wakilnya jelas mengesankan tak memiliki rasa yang sama dengan derita masyarakat belakangan ini.

Dari Survei Charta Politika terhadap 1.200 responden di seluruh Indonesia pada 12-20 Juli 2021 menunjukkan, dampak pandemi yang paling dirasakan masyarakat Indonesia. Survei menggunakan metode sampel acak bertingkat (multistage random sampling) dengan tingkat toleransi kesalahan (margin of error) lebih dari 2,83% dan tingkat kepercayaan 95% menyampaikan, responden menilai dampak paling terasa yaitu berkurangnya penghasilan 60,3 persen, kehilangan pekerjaan 16,1 persen, hingga harus belajar di rumah 6,0 persen.

Jika angka Rp322 juta tersebut dibelikan beras kualitas medium di penggilingan dengan harga Rp 8.887 per kilogram maka mampu dikonsumsi sebanyak 36.232 orang atau sekitar 18.116 warga jika masing-masing orang dibagikan 2 kilogram.

Dan, pembelian baju dinas kepala daerah dan wakilnya itu andai dibelikan seragam sekolah untuk siswa tak mampu di tahun ajaran baru ini, jika rata-rata per pakaian senilai Rp50 ribu maka nilai manfaatnya bisa dirasakan oleh 6.440 siswa tak mampu.

Nah, pertanyaannya, terbuat dari bahan jenis apa pakaian dinas Walikota dan Wakil Walikota Bogor tersebut hingga mencapai Rp322 juta? Apakah mungkin baju dinas ratusan juta rupiah tersebut, berbahan besi, sebagaimana digunakan para pejabat atau tentara Yunani zaman dahulu?  Serta, lebih bermanfaat mana, mempersolek kepala daerah dan wakilnya dengan baju dinas dari uang pajak rakyat seharga jutaan rupiah, atau membantu siswa tak mampu dengan membelikan seragam baru, atau warga pra sejahtera dibagikan beras? Biarlah masyarakat kota hujan yang menyimpulkannya. (Nesto)

SHARE

KOMENTAR