Pekan ini, Walimurid Siswa SDN Rancamaya 2 akan Temui Dewan dan Disdik Kota Bogor

389

Aartreya.com- Meski sebelumnya sudah digelar pertemuan antara orangtua siswa dengan operator sekolah SDN Rancamaya 2, RH terkait raibnya dana bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) yang raib dari rekening penerimanya. Namun, para wali murid mengaku kurang puas.

“Sebab, dalam surat perjanjian bermaterai tersebut tak disebutkan keterangan waktu terkait tanggal, dan bulan pembayaran. Selain itu, juga tak dituliskan penyelesaian perselisihan. Misalnya, jika tak ditunaikan pengembalian uang siswa makan akan ditempuh jalur hukum, sebagaimana umumnya surat perjanjian,” kata orangtua siswa, Umar di kediamannya, Gang Dodol, Rancamaya, Kota Bogor, baru-baru ini.

Ia pun bertutur, sebelumnya, 8 orang wali murid dari 110 orangtua siswa gakin pemilik KIP yang diduga diselewengkan RH telah bertemu di SDN Rancamaya 2 pada, Senin (19/9/2022). RH, operator sekolah SDN 2 Rancamaya terduga pemotong uang KIP siswa sudah mengakui kesalahannya dan berjanji akan mengemballikan.

“Namun, yang kami koreksi, dalam surat perjanjian itu kami simpulkan tak lengkap. Dan, kami minta untuk direvisi kembali. Siswa pemilik KIP rata-rata diambil uangnya secara kolektif pada tahun 2020 dan 2021, dimana per tahunnya diperoleh Rp450 ribu,” tukasnya.

https://youtu.be/iFl_a2ap80M

Keterangan serupa juga disampaikan Toha, Parman, dan Jajang yang saat bersamaan tengah berkumpul di kediaman Umar. Sementara, tokoh pemuda setempat Ujang Idih mengatakan, pihaknya akan menggelar audiensi dengan waki rakyat di Komisi 4, DPRD Kota Bogor dan Disdik.

“Kami akan beraudiensi dengan Komisi 4 DPRD Kota Bogor dan Disdik. Kami, masyarakat kecewa dan prihatin dengan carut marut dunia pendidikan karena ada oknum yang memanfaatkan dana KIP. Tak tanggung-tanggung, KIP siswa yang diselewengkan sebanyak 110 orang. Meski, kami dengar , beberapa diantaranya ada yang sudah dikembalikan,” ujar Ujang.

Sebagai informasi, dugaan penyelewengan KIP terkuak saat wali murid mengecek transaksi ke bank terkait. Kemudian diketahui ada penarikan secara kolektif dana bantuan di tahun 2020 dan 2021, tanpa sepengetahuan penerima.

Informasi ini kemudian menyebar ke seluruh orang tua penerima PIP. Selanjutnya sejumlah wali murid SDN Rancamaya 2 mempertanyakan ke pihak sekolah. Saat itu, pihak sekolah menyebut bahwa dana bantuan sudah dicairkan oleh RH, sebagai operator di sekolah dasar tersebut dengan alasan digunakan untuk kepentingan pribadi. (Eko Octa/ Foto : Agung Firmansyah)

SHARE

KOMENTAR