RAMADHAN, BULAN ISTIMEWA PENUH MAKNA

483
Anggota DPRD Kota Bogor / Bendahara DPC PDI Perjuangan Kota Bogor, H Syarif Hidayat Sastra

Wangi Ramadhan merebak. Bulan Suci ini sangat bermakna bagi umat Islam. Bulan yang begitu dimuliakan. Keistimewaan bulan Ramadhan dalam Al Quran yang utama adalah karena termasuk momen turunnya kitab suci Al Quran. Peristiwa ini menjadi bukti nyata atas kemuliaan dan keutamaan bulan Ramadhan.

Dikutip dari sumber Merdeka.com, hal itu tertuang dalam penggalan surah Al Baqarah ayat 185 berikut ini:

Allah SWT berfirman,"Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Alquran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan petunjuk tersebut dan pembeda (antara yang benar dan yang batil)". (QS. Al-Baqarah: 185).

Bulan Ramadan merupakan bulan diturunkannya wahyu pertama kali kepada Nabi Muhammad SAW, berupa Al-Qur'an surat Al-Alaq ayat 1 sampai 5.

Hal ini dijelaskan juga di dalam Al-Qur'an, Q.S. Al-Baqarah ayat 185 :

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ

Artinya: (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).

Keistimewaan bulan Ramadhan lainnya adalah dibukanya pintu-pintu surga dan ditutupnya pintu-pintu neraka serta diikatnya setan-setan. Allah SWT memberi kesempatan kepada hamba-Nya untuk masuk surga dengan mengerjakan ibadah dan amal shalih selama bulan Ramadhan.

إذَا كَانَ أوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِرَمَضَانَ صُفِّدَتْ الشَّيَاطِيْنُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ وَغُلِّقَتْ أبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ وَفُتِّحَتْ أبْوَابُ الجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ وَيُنَادِيْ مُنَادٍ يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أقْصِرْ وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ وَذَلِكَ كُلُّ لَيْلَةٍ

Artinya: "Jika awal Ramadhan tiba, maka setan-­setan dan jin dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satu pintu pun yang dibuka. Sedangkan pintu-pintu surga dibuka, dan tidak satu pintu pun yang ditutup. Lalu ada seruan (pada bulan Ramadhan); Wahai orang yang menginginkan kebaikan, datanglah. Wahai orang yang ingin kejahatan, tahanlah dirimu. Pada setiap malam Allah SWT memiliki orang-orang yang dibebaskan dari neraka." (HR Tirmidzi)

Salah satu ciri keimanan seorang muslim yakni bergembira menyambut Ramadhan. Seperti halnya menyambut tamu agung yang dinantikan, kedatangan Ramadhan tentu sangat dirindukan. Karena ini adalah karunia dari Allah dan seorang muslim harus bergembira.

Kehadiran bulan Ramadan yang senantiasa ditunggu umat Muslim juga tidak lepas dari keistimewaaan ibadah puasa yang dilakukan umat Islam. Saat bulan Ramadan, umat Islam diwajibkan melakukan puasa. Puasa adalah menahan diri dari nafsu, makan, minum, dan segala sesuatu yang membatalkannya mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Puasa di bulan Ramadan dilakukan selama 29 sampai dengan 30 hari selama bulan Ramadan.

Mengutip dari sejumlah literasi, dalam bahasa Arab, Ramadhan berasal dari kata dasar "ramda" yang artinya "membakar ".  Di bulan ini, dosa-dosa manusia di sebelas bulan sebelumnya akan dibakar dengan melaksanakan puasa yang benar dan ibadah-ibadah lainnya. Pada waktu yang sama, umat Islam juga ditempat kembali menjadi manusia yang suci sesuai fitrahnya yang cenderung pada kebaikan. Itu juga yang menjadi makna bulan Ramadhan sering disebut bulan yang suci, penuh berkah, dan penuh ampunan.

Ramadhan juga menyampaikan pesan moral setiap umat Islam perlu melatih mental dan fisik untuk mengoptimalkan menjalankan ibadah. Berpuasa di bulan Ramadhan merupakan ibadah yang diwajibkan. Tak sekedar menahan diri dari lapar, haus. Tapi, juga menahan diri dari segala bentuk pikiran, perasaan, dan perbuatan yang dilarang oleh Allah.

Puasa pun bukan hanya focus pada ibadah. Namun, juga menguatkan dan saling membantu hubungan spiritual antara sesama hamba. Serta, dengan Sang Pencipta, Allah SWT. Karena itu, di bulan Ramadhan, selain ibadah seperti salat, puasa, tadarusan, berzikir, berdoa, umat Islam juga dianjurkan untuk bersedekah kepada orang yang membutuhkan, dan melakukan aktivitas yang bermanfaat untuk orang lain.

Bahkan, Allah mengingatkan agar umat Islam memperhatikan tetangganya. Saat kita sahur, akan lebih baik juga memperhatikan tetangga yang tak beruntung, jangan sampai kekurangan untuk berpuasa. Ini membuktikan bahwa Tuhan sangat memperhatikan keseimbangan hubungan antara manusia dengan Tuhan (habbluminallah) dan hubungan antarmanusia (habbluminannas).

Ada banyak makna dari pelaksanaan puasa , diantaranya sebagai berikut:

1. Menahan Hawa Nafsu

Tidak hanya lapar dan haus, puasa juga melatih kita untuk bisa menahan segala bentuk hawa nafsu. Mulai dari marah hingga nafsu syahwat. Di bulan Ramadhan pula, umat Islam harus bisa menahan diri dari perbuatan-perbuatan tercela baik secara verbal mau pun non-verbal. Para wanita khususnya, diminya untuk menghindari bergosip atau bergunjing.

2. Perbanyak Beribadah

Ketimbang melakukan perbuatan yang merugikan diri sendiri, ada baiknya momen Ramadhan dimanfaatkan untuk memperbanyak beribadah. Misalnya mengisi waktu kosong dengan bertadarus atau membaca Alquran, berdzikir, bermuhasabah diri dan amalan lainnya. Karena, Ramadhan merupakan bulan istimewa, atau bulan penuh rahmat dan ampunan. Tak heran, jika banyak orang yang berlomba-lomba berbuat kebaikan di bulan Ramadhan karena jaminan pahala berlipat ganda yang akan didapatnya.

3. Sholat Tarawih

Usai berbuka puasa, bukan berarti ibadah dalam satu hari telah selesai. Rangkaian ibadah lain, yaitu dianjurkan sholat tarawih yang dijalankan setelah sholat isya. Bukan hanya pahala yang akan didapatnya, tapi dosa yang telah lalu juga akan diampuni oleh Allah bagi yang menjalankan ibadah sholat tarawih ini.

4. Membaca Al Quran

Setiap umat islam pasti tahu kalau Al Quran pertama kali turun pada bulan suci Ramadhan. Makanya bulan ini sangat istimewa bagi orang-orang yang membaca Al Quran, sebab satu huruf Al Quran yang dibaca akan dihitung sebagai satu kebaikan. Tak heran bila di bulan ini, tak sedikit orang yang berlomba-lomba untuk menghatamkan Al Quran hingga berkali kali.

5. Bersedekah

Bersedekah memang dilakukan umat islam untuk membersihkan rezeki yang diperolehnya. Tapi jika bersedekah di bulan Ramadhan bukan hanya itu saja, banyak keuntungan lainnya yang bisa didapat, antara lain membuat seseorang lebih dapat bersyukur atas apa yang dimilikinya, pahala Ramadhan dilipatgandakan.

Sebagai penutup, kepada saudara batinku, sahabatku, hingga warga masyarakat yang berbahagia dimanapun berada, mari bersama kita indahkan Ramadhan dalam keseharian. Selamat menunaikan ibadah puasa. Marhaban Yaa Ramadhan.      

 

Penulis : Anggota DPRD Kota Bogor, H Syarif Hidayat Sastra, SE

SHARE

KOMENTAR