KOTA BOGOR – Pejuang mengemban tugas berjuang. Bukan menghamba uang. Dan, pejuang dalam setiap langkahnya selalu selaras nilai-nilai ideology. Bukan, tunduk pada materi. Hal itu disampaikan Ketua Ranting Lawanggintung PDI Perjuangan Kota Bogor, M Zen menjawab pembumian Marhaenisme.
“Pejuang dan beruang, merupakan suatu hal yang berbeda. Pejuang adalah pemilik ideologi. Sedangkan, politik beruang, tak dikenal dalam perjalanan sejarah Marhaenisme di PDI Perjuangan. Jas Merah. Jangan sekali-kali melupakan sejarah,” tandas pria yang akrab disapa May Zen lugas, Senin (11/10/2021).
Pengakuannya, membangun iklim politik yang sehat harus selalu dekat dengan rakyat.
“Seperti wejangan Ibu Megawati, budayakan pemaknaan selalu menangis, berjuang dan tertawa bersama rakyat. Jadi, pesan moral itu menganjurkan kita kader PDI Perjuangan harus setia mencium bau keringat rakyat. Bukan membuat pembeda dan berjarak dengan rakyat. Belum lama ini, kita juga menggelar rapat di Stasiun Batutulis sebagai wujud sumpah kami pada jalan takdir kerakyatan,” ucapnya.
Politisi yang gemar blusukan mencontoh gaya kepemimpinan idoalnya, Jokowi memang sudah membuktikan gaya kepemimpiannya dekat dengan ‘masyarakat sandal jepit’. Bahkan, bersama Sekretaris Ranting Lawanggintung, Dias Sri, membentuk formasi kepengurusan yang didominasi kaum hawa.
“Susunan pengurus Ranting Lawanggintung PDI Perjuangan Kota Bogor yang didominasi wanita merupakan bentuk komitmen kami, untuk memuliakan perjuangan perempuan. Serta, sampaikan seruan tak tersirat, bahwa PDI Perjuangan merupakan wadah kaum perempuan untuk membangun karir politik moral,” lanjutnya.
Ia juga menuturkan, sejumlah nama jajaran pengurus yang memperkuat Ranting Lawanggintung.
“Mereka yakni, saya sendiri. Kemudian, Sekretaris, Dias. Seterusnya, Nurryza Rasyid, Widyastuti, Fenny Oktari, Atma Wijaya, Siti Hadijah, Susi Handayani dan Ike Ismayanti. Tak hanya di pengurus ranting, di jajaran pengurus anak ranting juga didominasi wanita. Hal ini sebagai ungkapan, jika kaum wanita tak harus ragu lagi terjun ke dunia politik. Dan, PDI Perjuangan lah tempatnya. Merdeka!,” tutup May Zen. (Nesto)
