Relawan Kecam Provokator Jokowi End Game, Pak Polisi Tangkap Segera Dalangnya!

1085
3 ketua relawan Jokowi Bogor

Seruan aksi bertajuk 'Jokowi End Game' yang diduga sengaja dikompori jaringan politik sakit hati anti Jokowi batal menggelar demo akhir pekan lalu. Aksi yang rencananya diisi dengan long march dari Glodok sampai Istana Negara pun tidak terjadi.

Kelompok ini disebut-sebut ingin memperkeruh situasi dengan menghasut masyarakat dan menebar fitnah di tengah pandemi Covid-19. Menanggapi maraknya bertebaran hoax saat pemerintah melakukan upaya keras memerangi Covid-19, relawan Jokowi Bogor pun angkat bicara. Ketua DPD Seknas Jokowi Kota Bogor, Dede N Yuningsih secara blak-blakan sampaikan sikapnya setelah sebelumnya bersama Forum Aktivis 98, KAPT Bogor Raya, Duta Jokowi Bogor Raya, PPJNA 98, Repdem Kabupaten Bogor. Kemudian, Almisbat Bogor dan Front Banteng Bogor membuat pernyataan sikap bersama melalui flyer yang ditebar melalui medsos mendesak pihak kepolisian menangkap dalang penghasut ‘Jokowi End Game’.   

“Kami, Seknas Jokowi Kota Bogor mendesak kepolisian untuk segera menangkap dalang atau aktor intelektual ‘Jokowi End Game’. Tak hanya itu, intelijen atau BIN sebagai mata dan telinga presiden juga harus lebih keras bekerja melakukan deteksi dini, agar propaganda yang diviralkan di medsos yang berpotensi menghasut tak kembali berulang,” tandas Ketua DPD Seknas Jokowi, Dede lugas kepada media online ini saat diwawancarai melalui telepon, Minggu (25/7/2021).

Ia melanjutkan, provokator juga barisan sakit hati politik anti pemerintah disebutnya tak berbuat apapun dalam penanganan Covid-19. Bahkan, sebaliknya, malah akan menumbalkan kasus Covid-19 baru dengan ajakan berdemo.

“Kepada saudara-saudara kami mahasiswa, masyarakat, anak bangsa ini. Mohon sama-sama dipahami, Covid-19 juga terjadi di dunia, di negara manapun. Waspadalah dengan provokasi ajakan turun ke jalan, karena itu sama artinya menciptakan kerumunan dan membuka potensi tertular Covid-19. Jangan sampai ditunggangi politisi yang haus kekuasaan,” imbaunya.

Pada bagian lain, Ketua KAPT Bogor Raya, Shane Hasibuan juga mengecam keras pola hasutan melalui medsos sebagaimana yang dilakukan oknum bertajuk 'Jokowi End Game'.

“Rendahnya kesadaran dan persepsi salah tentang bahaya pandemi Covid-19 ini ternyata berkorelasi dengan peningkatan intensitas dan jumlah berita-berita dengan konten bohong yang beredar di media sosial dalam upaya membangun ketidak-percayaan terhadap pemerintah. Provokasi yang terjadi secara TSM (Terstruktur, Sistemik, dan Masif) di semua media sosial tersebut disinyalir ingin membangkitkan pembangkangan kolektif dan memperbanyak jatuhnya korban agar muncul krisis sosial,” ujar Shane.

Dia kembali meneruskan, menyikapi hal itu, pihak berwajib diminta bersikap tegas melakukan tindakan.  

“Pemberlakuan PPKM meski diperpanjang sampai kapan pun akan sulit melandai tanpa upaya tegas pihak-pihak terkait untuk menghentikan provokasi-provokasi yang sasarannya masyarakat awam tersebut. Aparat harus tegas bertindak. Penjarakan provokatornya!,” tegasnya.  

Sementara, Ketua Jampe Jokowi Bogor, Ali Tauvan Vinaya juga berkomentar senada. Tanpa tedeng aling-aling, pria yang akrab disapa ATV ini minta kepolisian jangan ragu untuk mengambil sikap, penjarakan para penghasut demi memastikan stabilitas keamanan Indonesia.

“Tangkap dan penjarakan. Atau, lugasnya, jerat dengan hukum provokatornya. Dan, pihak kepolisian harus cepat dan tegas bertindak,” tukasnya.

Seolah tak mau kalah dengan Politisi DPR, Fadli Zon yang kerap menyampaikan pernyataan sikap melalui puisi, aktivis yang juga penyair ini juga menyampaikan sajaknya. Jika sebelumnya, ia kerap menulis puisi yang menggambarkan suasana saat jatuh cinta, kali ini ATV sampaikan sikapnya melalui puisi politik karyanya sendiri. Berikut puisinya :   

 

“Maju Bung, Jangan Ragu!”

 

Konsitusi memberikan kewenangan untuk itu

Laksana singa, tidak perlu hiraukan gonggongan anjing.

Maju Bung, jangan surut

Salah satu legacy itu adalah berkorban untuk orang banyak

Satu pesan yg tersirat dari para pendiri bangsa adalah mati demi rakyat adalah sebuah kehormatan.

 

Majulah, jangan biarkan air mata semakin tumpah

Evaluasi semua yang sudah terjadi,

Susun road map yang jelas sistematis dan terukur

Komunikasikan dengan baik, dengan penjelasan,

Dengan kesabaran, dengan ketulusan,

Dengan keberanian dan jangan pakai ancaman

Kolonial dulu mengancam, kita melawan meski bermodal bambu runcing.

 

Maju terus, mobilisasi semua kekuatan, semua potensi

Kebangsaan kita adalah merangkul, bukan memukul

Gerakkan semua instrumen, sipil, militer, dan komponen lainnya.

Ini perang bung!

Maju bung, kobarkan semangat perlawanan rakyat semesta  

 

(Nesto)

SHARE

KOMENTAR