Tegas Serukan Bubarkan FPI, Aktivis PDIP Kota Bogor Prediksi Letjen Dudung Bakal Jadi Kasad

605
Letjen Dudung Abdurachman

BOGOR- Setelah Presiden Joko Widodo mengirimkan secara resmi kepada DPR RI nama calon Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa sebagai pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto yang bulan ini akan pensiun. Posisi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) akan kosong.

Jika sebelumnya, Politikus PDI Perjuangan Effendi Simbolon sebagaimana diwartakan Tempo, Jumat (3/9/2021) silam, menyebut Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letnan Jenderal Dudung Abdurachman akan diangkat menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Aktivis PDI Perjuangan Kota Bogor, Didik Kurniawan, Julius Khang dan Julianus Hutbarat juga menyampaikan analisa serupa.

Kenapa? Menurut mereka, Letjend Dudung merupakan sosok pemberani dan tegas terhadap ormas yang sudah dibubarakan, Front Pembela Indonesia (FPI).

“Letjen Dudung, satu-satunya figure tegas dan jelas rekam jejaknya, terutama saat berhadapan dengan FPI,” tandas Julianus Hutabarat, Rabu (3/11/2021).  

“Menurut saya, Dudung, sosok terkuat mengisi posisi KSAD,” timpal Didik di grup whatsapp Banteng Kota Bogor, saat membahas teka teki siapa sosok pengganti Andika Perkasa.    

Nama Dudung sempat jadi perbincangan setelah ia menyerukan pembubaran Front Pembela Islam (FPI) pada 2020 silam.

"Jangan seenaknya sendiri, seakan-akan dia paling benar, enggak ada itu. Jangan coba-coba pokoknya. Kalau perlu FPI bubarkan saja itu, bubarkan saja. Kalau coba-coba dengan TNI, mari," kata Dudung di Monumen Nasional, Jakarta, Jumat, (20/11/2020) silam.

Pro kontra pun muncul, pernyataan Dudung disebut-sebut tidak mewakili TNI. Dudung pun kemudian meluruskan seruan bubarkan FPI merupakan sikap pribadi dan bukan representasi institusi. Dudung juga memerintahkan anggotanya melucuti baliho yang mendukung pimpinan FPI Rizieq Shihab beserta segala atribut berbau FPI di kawasan DKI Jakarta.

Letjen Dudung, pria kelahiran Bandung, Jawa Barat tersebut terbilang memiliki rekam jejak cemerlang. Ia lulus dari Akademi Militer (Akmil) pada 1988 dari kecabangan Infanteri. Sejumlah nama di angkatannya sudah lebih dulu mendapat jabatan penting sebelum Dudung. Sebut saja salah satunya Mayor Jenderal Ilham Alamsyah, yang sempat menjabat Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) pada 2017 silam.

Lelaki kelahiran 16 November 1965 itu juga pernah menjabat Wakil Gubernur Akmil pada 2015 hingga 2016. Dari sana, peningkatan jabatannya terus berjalan lancar. Ia naik menjadi Staf Khusus KASAD selama setahun, kemudian Wakil Asisten Teritorial (Waaster) KASAD setelahnya.

Sebelum menjabat Pangkostrad, Dudung menduduki jabatan sebagai Panglima Komando Daerah Militer atau Pangdam Jaya dan sempat memimpin Akademi Militer pada periode 2018 hingga 2020. Pada 2018, Dudung pernah menjadi Gubernur Akmil pada 2018. Posisi ini ia jabat selama dua tahun. Hingga pada Agustus 2020 lalu, Dudung dilantik menjadi Pangdam Jaya oleh KASAD Jenderal Andika Perkasa. Kemudian pada Juni 2021, Dudung diangkat menjadi Pangkostrad.

Dudung sendiri telah dinaikkan pangkatnya satu tingkat lebih tinggi oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto berdasarkan Surat Perintah Nomor Sprin/1397/VI/2021, tanggal 22 Juni 2021. Sebelum berpangkat Mayor Jenderal setelah penetapan tersebut, ia menjadi Letnan Jenderal. Selain Dudung ada 29 Perwira Tinggi lainnya yang menerima kenaikan pangkat. (Nesto)

 

SHARE

KOMENTAR