Untung Maryono : Jokowi itu Kader Terbaik PDI Perjuangan, Tak Salah Dong Bu Mega Bercanda dengan Anaknya

357
Untung Maryono

Aartreya.com – Ketua DPRD Kota Bogor periode 2014-2019, Untung Maryono angkat bicara terkait pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang dimanipulasi dan digoreng banyak kalangan yang seolah merendahkan Presiden RI Jokowi, saat gelaran HUT ke-50 di Kemayoran, Jakarta, pada Selasa (10/1/2023).

Saat menggelar jumpa pers di rumah makan di lingkungan Semplak, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Untung secara terang-terangan membantah sebutan penyimpulan liar banyak pihak, seolah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati tak menghargai Presiden RI Jokowi.  

“Enggak benar jika ada yang menilai seperti itu. Saya malah menduga, analisa liar atau kesimpulan sepihak itu berasal dari pihak yang bersebrangan dengan PDI Perjuangan. Tujuannya, diduga ingin mengadudomba,” kata Untung didepan para pewarta, Jumat (13/01/2023).

Ia berujar, Ketua Umumnya Megawati Soekarnoputri menyampaikan itu dengan nada bercanda disertai senyum canda. Hal lain, Megawati berpidato dalam pertemuan internal yang dihadiri keluarga besar PDI Perjuangan.

“Salahnya dimana? Ibu Megawati sampaikan dengan ekspresi tersenyum dan bercanda dan disambut dengan mimik wajah Pak Jokowi dengan tersenyum. Apalagi, Pak Jokowi meniti karir politik, sebelumnya pernah menjadi pengurus DPC PDI Perjuangan Brengosan, Solo. Lalu, berlanjut, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, semasa Ketua Umum PDI Perjuangannya, Ibu Megawati Soekanoputri,” tuturnya.

“Artinya apa? Artinya, Pak Jokowi, saudara kami di PDI Perjuangan. Dan, Ibu Megawati, juga ‘ibu’ Pak Jokowi, karena kami satu partai. Sayangnya Ibu Megawati kepada PDI Perjuangan, sama dengan sayangnya kepada Pak Jokowi. Begitu juga sebaliknya, saya kira. Karena, kami di partai PDI Perjuangan ini bersaudara,” ucap politisi yang pernah menjabat Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bogor periode 2004-2009.

Terkait penyebutan jika Jokowi bersama PDI Perjuangan sebagaimana disampaikan dalam pidato Megawati di HUT ke-50, menurutnya hal itu merupakan hal lumrah dan berdasarkan fakta.

“Sebagaimana diketahui, UUD 1945 telah mengatur mekanisme Pilpres harus melalui mekanisme Parpol. Pasal 6A ayat (1) dan ayat (2) itu merupakan dasar eksistensi fundamental parpol dalam konstitusi. Prosedur teknis Pilpres diatur dalam UU No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilu dan PKPU No. 22 Tahun 2018 tentang Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden yang mengatur tentang syarat pencalonan. Dan, Penentuan Capres ditentukan parpol pengusung, saat itu PDI Perjuangan,” imbuhnya.

Jadi, sambungnya, pernyataan Megawati Soekanoputri dalam canda kearkraban berkeluarga bukan menjatuhkan Jokowi.

“Faktanya, memang begitu. Parpol PDI Perjuangan lah yang mengusung Jokowi, kader terbaiknya. Kesepakatan itu ditandatangani tertulis pimpinan parpol, dengan ketua umumnya Ibu Megawati Soekanoputri di atas meterai dan diserahkan kepada KPU. Jika tanpa PDI Perjuangan dan tanpa dicalonkan sebagai capres oleh ketua umum, ya Pak Jokowi tak jadi nyapres saat itu,” tukasnya.

Menutup keterangannya, Untung menyampaikan, setiap kader PDI Perjuangan merupakan petugas partai.

“Tak beda dengan saya semasa maju sebagai Cawawalkot Bogor dulu meski tak berlanjut. Atau, ketika menjabat Wakil Ketua DPRD, lalu Ketua DPRD Kota Bogor sebelumnya, itu semua karena rekomendasi partai. Dan, saya adalah petugas partai. Yang pasti, Ibu Megawati sebagai ibu kami semua di PDI Perjuangan sangat menyayangi Jokowi. Karena, Jokowi yang pernah menjabat pengurus PDI Perjuangan adalah kader terbaik kami,” tuntasnya. (Eko Octa)  

SHARE

KOMENTAR