Vayireh Sitohang Ajak Soekanois Kota Hujan Contoh Sikap Bung Karno Muliakan Sarinah

734
ilustrasi

Kepala Badan Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan Kota Bogor, Vayireh Sitohang yang acap disebut lingkungannya sebagai kader pengidola ajaran Bung Karno menyampaikan, Soekarno tak hanya mengajari untuk mencintai rakyat jelata. Tapi, juga memuliakan wanita.       

Pria yang akrab dipanggil Bang Rinto lantaran menggemari artis lawas, Rinto Harahap ini mengutip dari buku biografi ‘Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia’ karya Cindy Adams yang menerangkan  Soekarno sangat menghargai Sarinah, gadis pembantu yang membesarkannya.

“Proklamator RI, Bung Karno sejak dini menerapkan nilai cinta kasih dari seorang perempuan rakyat kecil yang, Sarinah. Sebagaimana yang disampaikan Bung Karno, dialah yang mengajarku untuk mengenal cinta kasih. Sarinah mengajarku untuk mencintai rakyat. Massa rakyat, rakyat jelata," kata Vayireh kepada media online ini, di Kantor DPC PDI Perjuangan Kota Bogor, Minggu (14/11/2021).

Sarinah, sebut pria yang juga alumni aktivis GMNI, merupakan perempuan paruh baya dari desa yang mengasuh Sukarno kecil.

“karena, sangat mengharai rakyat kecil, sosok Sarinah pun dimulaiakan. Bung Karno pun mengabadikannya sebagai nama gedung pusat perbelanjaan modern pertama di Indonesia. Dari Mbok Sarinah, saya mendapat pelajaran mencintai orang kecil. Ia orang kecil, tapi jiwanya selalu besar. Sarinah adalah satu nama biasa, tetapi Sarinah yang ini bukanlah wanita biasa. Dia orang yang paling besar pengaruhnya dalam hidupku, begitu tulis Sukarno,” tuturnya.

Cerita Sukarno soal Sarinah tertuang dalam buku yang ditulis Sukarno pada 1963 bertajuk Sarinah Kewajiban Wanita dalan Perdjoeangan Repoeblik Indonesia. Cerita Sarinah juga terselip di biografi Sukarno yang ditulis Cindy Adams, Soekarno, Penyambung Lidah Rakyat Indonesia.

Makna dari kisah Sarinah, lanjutnya, pembantu rumah tangga bukanlah pelayan menurut pengertian orang barat.

“Soekarno mengajarkan menghormati rakyat kecil, salah satunya melalui Sarinah. Dialah yang mengajarku untuk mengenal cinta‐kasih. Aku tidak menyinggung pengertian jasmaniahnya bila aku menyebut itu. Sarinah mengajarku untuk mencintai rakyat. Massa rakyat, rakyat jelata. Selagi ia memasak di gubuk kecil dekat rumah, aku selalu duduk disampingnya. Begitulah kata Bung Karno. Jadi, jika kita bangga sebagai kader Soekarno. Adalah wajib, kita muliakan rakyat kecil,” seru Vayireh mengakhiri. (Nesto)

SHARE

KOMENTAR