Aartreya – Kubu Cagub dan Cawagub Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono menyatakan bakal mengajukan gugatan perselisihan hasil Pilkada ke Mahkamah Konstitusi (MK). Sikap tersebut disampaikan dalam konferensi pers yang digelar Tim Lembaga Advokasi Partai Gerindra di Jakarta, Sabtu (7/12/2024) sore.
Gugatan tersebut dilayangkan karena temuan 167 kasus surat undangan pemungutan suara atau C6 tidak terdistribusi dan 80 laporan mereka ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tidak ditanggapi. Publik pun makin bertanya-tanya karena sehari sebelumnya, Jumat (6/12/2024) malam, mantan Presiden Joko Widodo bertemu Presiden Prabowo Subianto yang juga Ketua Umum Partai Gerindra di rumah Kertanegara, Jakarta Selatan.
Pertemuan Jokowi dengan Prabowo tersebut menurut kalangan aktivis demokrasi dikaitkan dengan pernyataan Politikus Partai Gerindra Maruarat Sirait yang sebelumnya pernah menyebut dukungan yang diberikan mantan gubernur Jakarta Anies Baswedan kepada pasangan Pramono Anung-Rano Karno bakal membangunkan figur "macan tidur".
"Sehingga saya berterima kasih kepada Mas Anies yang sudah mendukung Pramono-Rano karena membangunkan macan tidur," ujar Ara di Jakarta melansir dari cnnindonesia.com, pada Jumat, (22/11/2024) lalu. Macan tidur yang dimaksud Ara, sapaan akrab Maruarat Sirait, yaitu Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 Joko Widodo.
“Terkait pertemuan Jokowi dan Prabowo, sepertinya ada kaitannya dengan yang pernah disampaikan Maruarar Sirait. Seperti diketahui, Maruarar sebelumnya Politisi PDI Perjuangan, tapi mungkin karena ingin berhasrat jadi menteri kemudian pindah ke Partai Gerindra,” kata aktivis 80-an yang juga pendiri LBH Ampera, Maradang Hasoloan Sinaga kepada media online ini, pada Minggu (8/12/2024).
Pria yang juga advokat senior ini melanjutkan, pernyataan macan tidur yang pernah disampaikan Marurar menurutnya sangat tidak etis dan bernuansa ‘tekanan’ terhadap demokrasi.
“Emang apa urusannya hajat pilkada dengan bangunkan ‘macan’ seperti yang disampaikan Maruarar Sirait? Apakah kalau pihaknya kalah, lalu ‘macan’ akan bangun dan marah? Ini seperti bernuansa tekanan dan menakut-nakuti. Tapi, abaikan saja si ‘macan’. Ini Indonesia, bukannya miliknya ‘macan’. Kemenangan Pramono dan Rano Karno merupakan kemenangan rakyat. Masa bodo, kalau si ‘macan’ mau bangun atau mau tidur. Atau, mau ngamuk sekalipun,” tandas Hasoloan Sinaga.
Terpisah, aktivis 98 yang juga Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Jakarta Timur yang membidangi Badan Pemenangan (BP) Pemilu, Fery Hamzah angkat bicara. Ia berujar, kemenangan Pramono – Rano merupakan kehendak rakyat.
“Kemenangan Pramono-Rano ini sangat monumental. Kenapa? Karena, PDI Perjuangan sebagai partai pengusung, dan partai pendukung Partai Hanura dan Partai Ummat melawan 12 parpol. Parpol tersebut yakni Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PKB, NasDem, dan PKS. Lalu, ada PSI, Perindo, Partai Garuda, Partai Gelora, dan PPP. Kemenangan ini merupakan maunya rakyat. Alhamdulilah, walau dikeroyok, bisa unggul,” ucap aktivis 98 asal Universitas Pakuan, Fery Hamzah.
Terkait pernyataan Marurar Sirait terkait membangunkan ‘macan’ tidur dan pertemuan Jokowi-Prabowo, pendapatnya tak perlu ambil pusing.
“Biarkan saja soal Maruarar dan ‘macan’, enggak usah dipusingin. Saya juga heran kalau Maruarar menyebut ‘macan’. Apa dia berlatarbelakang pawang ‘macan’?,” tuntasnya.
Sebagai informasi, KPU DKI Jakarta dalam rapat pleno Hasil Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2024, menetapkan pasangan calon nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno atau Si Doel meraih suara terbanyak dalam Pilgub Jakarta 2024, Minggu (8/12/2024).
Pram-Doel mendapatkan suara sebanyak 2.183.239 suara, sementara paslon lainnya yakni nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) mendapatkan 1.718.160 suara. Di posisi ketiga paslon nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana meraih 459.230 suara. (Eko Okta)