Diduga Tak Adil, LBH 1201 Dampingi Ibu yang Dituduh Selewengkan Bansos

708
LBH 1201 saat dampingi Ibu Suanah

KOTA  BOGOR – Suanah, warga Tegalgundil RT 003/RW 003, Kecamatan Bogor Tengah yang diduga merasa diperlakukan tak adil mengundang Lembaga Bantuan Hukum (LBH) 1201 turun tangan lakukan pendampingan setelah sebelumnya menerima surat panggilan Polres Bogor Kota. Keterangan kuasa hukum LBH 1201, Rianto, kepeduliannya terdorong karena Suanah dikenakan tuduhan penyelewangan bantuan sosial.  

“Hal ini berkaitan dengan adanya aduan kepada Polres Bogor Kota terkait penyaluran bansos melalui e-Warong Amanah di wilayah kelurahan. Ibu Suanah yang selama ini menjadi ketua PKH mulai dari 2008-2019 tidak pernah tahu dengan tata cara e-warung amanah,” kata Rianto Simanjutak kepada media online, baru-baru ini.

Singkatnya, sambung pria alumnus Fakultas Hukum Universitas Pakuan ini, Suanah pun menerima panggilan polisi.

“Kami meminta kepada Dinsos Kota Bogor agar permasalahan ini segera dibereskan. Selain itu, saya Rianto Simanjuntak dari LBH 1201 meminta kepada walikota, dan DPRD ikut membereskan terkait penyaluran bantuan di Kota Bogor agar sesuai dengan mekanisme penyaluran dan dilakukan pengawasan dilapangan agar bantuan sampai kepada masyarakat yang membutuhkan,” tandasnya.

Sebagai informasi, elektronik warung gotong royong atau e-Warong merupakan program bantuan sosial sebagai bentuk sinergi dari Program Keluarga Harapan (PKH) dengan program Kelompok Usaha Bersama (KUBE). E-Warong melayani transaksi pembelian bahan pangan pokok bersubsidi, gas LPG 3 kg, pembayaran listrik, pupuk, serta program subsidi lainnya. Harga bahan pangan yang dijual melalui e-Warong cenderung lebih murah dibandingkan dengan harga pasaran. Penerima manfaat bantuan sosial juga dapat bertransaksi di e-Warong dengan menggunakan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).

Program yang telah diluncurkan sejak 2016 tersebut diharapkan dapat meringankan beban pengeluaran keluarga miskin dan membantu pengentasan kemiskinan. Pengelola e-Warong adalah anggota dari KUBE PKH yang membuka toko kelontong di lokasi yang dekat dengan pemukiman warga. Sementara itu, pasokan barang berasal dari Badan Urusan Logistik (Bulog) yang pengepakannya menjadi kemasan kecil dilakukan oleh warga sekitar sekitar. (Nesto)

SHARE

KOMENTAR