Presiden Jokowi Instruksi Upayakan Cari Nanggala 402

854
ilustrasi

JAKARTA - Pemerintah masih akan mencari titik keberadaan KRI Nanggala 402. Demikian disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai mendapatkan laporan dari TNI Angkatan Laut bahwa kepal selam tersebut sudah naik status menuju fase subsunk atau tenggelam.

"Mereka adalah putra-putra terbaik bangsa dalam menjaga kedaulatan negara. Segala upaya penyelamatan masih akan kami lakukan," ungkap Jokowi dalam keterangan resmi, Minggu (25/4).

Musibah itu, sebut Presiden, bukan hanya mengejutkan bagi keluarga 53 awak kapal. Tapi, juga keluarga besar TNI Angkatan Laut dan seluruh rakyat Indonesia. Jokowi minta masyarakat turut mendoakan pencarian KRI Nanggala 402.

"Marilah semua kita panjatkan doa dan harapan terbaik bagi 53 patriot penjaga kedaulatan negara dan segenap anggota keluarga diberikan kesabaran, ketabahan, dan kekuatan," jelas Jokowi.

Berikut ini pernyataan lengkap Jokowi:

Saya telah mendapatkan laporan dari Panglima TNI dan KSAL tentang upaya pencarian dan penyelamatan kapal selam KRI Nanggala-402 pada hari Sabtu, 24 April 2021 kemarin

TNI Angkatan Laut telah menaikkan status KRI Nanggala-402 dari hilang kontak atau submiss menjadi tenggelam atau subsunk

Musibah ini mengejutkan kita semua, tidak hanya keluarga 53 awak kapal, keluarga Hiu Kencana maupun keluarga besar TNI Angkatan Laut tapi juga seluruh rakyat Indonesia, kita semua bangsa Indonesia menyampaikan kesedihan yang mendalam atas musibah ini, khususnya kepada seluruh keluarga awak kapal selam

Mereka adalah putra-putra terbaik bangsa, patriot terbaik penjaga kedaulatan negara

Segala upaya terbaik pencarian dan penyelamatan telah dan masih akan kita lakukan, untuk itu marilah semuanya kita memanjatkan doa dan harapan terbaik bagi 53 patriot terbaik penjaga kedaulatan negara dan bagi segenap anggota keluarga agar diberikan kesabaran, ketabahan, dan kekuatan.

Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Laut Yudo Margono meyampaikan peningkatan status menjadi subsunk diputuskan setelah pihaknya menemukan beberapa bukti otentik serpihan barang KRI Nanggala. Salah satunya, berbentuk tabung torpedo. Barang ditemukan di sekitar radius 10 kilometer dari titik pencarian, sementara tidak ada kapal lain melintas di daerah situ.

"Dengan demikian dengan adanya bukti otentik diyakini milik Nanggala itu, sehingga saat ini kami isyaratkan untuk menaikkan status dari submiss menuju fase subsunk," ucapnya.

Ia mengaku masih masih berupaya keras mencari kapal tersebut. Dalam melakukan proses itu, Yudo mengatakan pihaknya dihadapkan pada kesulitan tinggi karena kapal ditemukan pada kedalaman 850 meter jika merujuk pada hasil deteksi.

"Tim gabungan SAR masih berjuang keras. karena pada kedalaman 850 meter yang terdeteksi memiliki kesulitan tinggi sehingga setiap prosedur harus dijalankan dengan baik," pungkas Yudo.

Diketahui, Kapal Selam KRI Nanggala-402 hilang kontak pada posisi 95 KM dari utara Bali sejak Rabu (21/4) pukul 04.30 waktu setempat. Kapal yang tengah latihan itu membawa 53 awak. Kapal terakhir melakukan kontak ketika hendak menyelam untuk menembakkan torpedo saat latihan.

Seluruh upaya telah dikerahkan untuk mencari kapal diawaki 53 orang personel TNI itu. Sejumlah negara seperti Singapura, Malaysia, dan Amerika Serikat juga telah mengirimkan bantuan guna mencari kapal yang telah dioperasikan TNI AL sejak 1981 itu.

(Sumber : cnnindonesia.com/detik.com/nesto)

 

SHARE

KOMENTAR