Walah, Pak Kades dan Anak Buahnya ikut Ngurusin E-Warung?

2665

LEUWILIANG – Dalam pedoman umum (pedum) program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dijelaskan melarang ASN, kepala desa/lurah, perangkat desa/aparatur kelurahan, anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) hingga pelaksana Program Keluarga Harapan (PKH) tidak diperbolehkan menjadi agen e-warong, termasuk pemasok e-warung. Keikutsertaan Staf Desa Leuwiliang, Kabupaten Bogor yang menyambi sebagai tenaga kemas sembako patut dipertanyakan.

Menggunakan seragam dinas warna coklat, diketahui ASN tersebut ikut melayani penyaluran paket sembako kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di agen e-warung Rizky, Desa Leuwiliang. Informasi yang dihimpun awak media ini dari pemilik agen e-warong Rizky, aksi yang dilakukan staf desa tersebut dikarenakan suplier komoditi sembako adalah Kepala Desa Leuwiling, Iman. KPM pun banyak yang mengeluhkan menunggu lama mendapatkan paket sembako karena sejumlah komoditi yang disediakan oleh suplier yang dikirim ke agen banyak yang kurang.

"Sudah antri selama 4 jam, baru mendapat paket sembako. Itu pun tidak ada kacang ijonya, hanya mendapat beras dua karung, telor ayam dua kantong plastik serta buah pir dua paket," kata salah satu KPM yang tidak mau disebutkan namanya warga Kampung Parung Panjang RT 002/007, Desa Leuwiliang, Senin (17/05/2021).

Sementara, pemilik agen e-warong Rizky juga merasa kecewa atas keterlambatan dan kekurangan sejumlah komoditi.

"Ini akan menjadi catatan buruk bagi nama agen saya oleh KPM dan pihak Bank Mandiri. Saya kan ingin memberikan pelayanan yang cepat, tepat dan maksimal terhadap KPM," ucap Rizky saat diwawancarai pada hari yang sama.

Ia mengaku sempat sampaikan masukan kepada kepala desa.   

"Saya juga sudah bilang ke pak lurah, kalau enggak bisa, ya sudah saya yang handle sendiri. Kan dianya yang bilang sanggup, tapi faktanya tidak siap sejumlah komoditinya,"kata Rizky yang akrab disapa Mincong.

Saat ditanya kabar yang beredar Kepala Desa Leuwiliang menjadi suplier komoditi paket sembako ke agen e-warung miliknya, dibenarkan.

"Lihat aja ini mobil siaga desa kenapa ada disini, kalau bukan memang bukan dia supliernya, dan pengiriman komoditinya pakai mobil meubel dia, tunggu aja datang kalau tidak percaya. Kalau memang bukan dia supliernya, kita aja transfernya bukan kerekening suplier, tapi ke rekening lurah. Sudah jelas di pedum (pedoman umum.red) kades tidak boleh menjadi suplier,"tegasnya.

Dikonfirmasi terpisah via pesan singkat whatsapp, terkait keterlibatan staf desa dan pucuk pimpinan Desa Leuwiliang, dibantah Kades Leuwiliang Iman.

"Ngebantuin om, sama kepingin tahu jelas KPM-KPM yang mendapatkannya," dalih Iman.

Dirinyapun berjanji akan segera mencukupi sejumlah komoditi yang kurang.

"Om, kacang Insya Allah kata penyuplai komoditi, besok pasti dikirim. Adapun tuduhan saya menjadi suplier itu tidak benar. Saya hanya memantau dan memastikan komoditi diterima KPM maksimal, itu langsung dari pedagang yang domisili di Desa Leuwiliang," jawabnya. (Dian Pribadi)

SHARE

KOMENTAR