Aktivis 98, Eko Octa dan Ketum PPJNA 98 Tuding Rencana Demo 5 Juli Dikompori Kadrun

947
Eko Octa

KOTA BOGOR – Beredar kabar, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) perguruan tinggi negeri, dan swasta akan menggelar unjuk rasa besar-besaran pada 5 Juli 2021 mendatang. Info itu menyeruak dalam sebuah berita yang terbit secara online dan cetak, Kamis (1/7/2021). Dalam berita itu disebutkan, telah beredar undangan aksi yang akan digelar pada 5 Juli 2021.

Menanggapi rencana aksi demo itu, aktivis 98, Eko Octa mengecam keras unjuk rasa yang menurutnya digerakan oleh aktor intelektual yang disebutnya, kadrun.

“Saat Indonesia dilanda Covid-19, saat penghuni Merah Putih di negeri ini tengah berdoa agar corona segera usai, di saat ini ada pihak yang mencoba melakukan upaya penekanan akan menggerakan massa berdemo. Saya cuma mau bertanya, situ sehat?. Saya juga mau sampaikan, diduga kuat penggeraknya adalah kadrun. Sekali lagi, kadrun! Dan, pihak kepolisian harus segera bergerak menangkap penggeraknya!,” tandas aktivis Front Pemuda Penegak Hak Rakyat (FPPHR) geram, Minggu (4/7/2021).

Dia menyerukan, agar pada mahasiswa memiliki rasa kepedulian kemanusiaan. Bukan, kepedulian menebar kebencian, apalagi sampai ditunggangi pihak yang tak bertanggung jawab.

“Kadrun, barisan sakit hati, anti pemerintah, sejak kalau pemilu selalu melakukan upaya menebar fitnah, hingga kebencian. Aksi yang dicirikan dengan pamer kekuataan massa aksi. Kalau mau pamer massa, di pemilu dong. Nah, ini buktinya kalah! Tolong, saat negara dan rakyatnya tengah berperang menekan Covid-19, jangan malah memanfaatkan situasi dengan syahwat politiknya. Berdemo saat kekinian, jelas membuat kerumunan massa, dan itu artinya sudah menyumbangkan persoalan baru, upaya menebar Covid. Atau, upaya menularkan penyakit kepada masyarakat dengan membuat cluster baru corona!,” lugasnya.    

Masuh menurut Eko, mengutip data Sabtu (3/7/2021) pukul 12.00 WIB, ada 27.913 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Penambahan itu menyebabkan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 2.256.851 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.

“Saat ini, pemerintah tengah berjibaku menyelematkan rakyatnya, melalui percepatan vaksinasi. Tak hanya itu, Pemerintahan Jokowi juga menggulirkan bantuan mulai bansos hingga bantuan UMKM di masa PPKM Darurat. Semua itu dilakukan demi menekan Covid-19 dan demi menyelamatkan anak bangsa. Dan, harap dicatat, baik itu vaksinasi atau bantuan pemerintah, pasti ada saudara atau sejawat Anda, para perencana demo yang juga ikut menerimanya. Dan, ironisnya, pemilik syahwat politik, kaum barisan sakit hati malah mencoba memanfaatkan situasi dengan aksi penunggangan. Saya minta, adik-adik mahasiswa, jangan terpancing,” ujarnya.

Terpisah, Perhimpunan Pergerakan Jejaring Nasional Aktivis 98 (PPJNA) menyebut Gerakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di berbagai kampus ditunggangi petualang politik. Tujuannya, untuk menjatuhkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal itu disampaikan Ketua Umum PPJNA 98 Anto Kusumayuda.

“BEM di berbagai kampus tidak menyadari petualang politik ingin mengembalikan Orde Baru dengan menjatuhkan Jokowi,” ungkap pria yang juga mantan aktivis Pijar.

Kata aktivis yang pernah diburu Soeharto di masa rezim Orde Baru, gerakan BEM diduga kuat dikendalikan para senior yang tidak suka terhadap pemerintahan Jokowi.

“Para senior memprovokasi BEM di berbagai kampus untuk menjatuhkan Jokowi,” ujar Anto.

Dia berujar, BEM harusnya menyadari pemerintah sedang menyelesaikan Covid-19 dan membutuhkan persatuan seluruh rakyat Indonesia.

“Pemerintah Jokowi berusaha keras dalam menyelesaikan Covid-19 dengan mengadakan vaksin di seluruh Indonesia,” papar Anto.

Selain itu, ia khawatir BEM akan berhadapan dengan rakyat ketika berupaya menjatuhkan Jokowi.

“Presiden Jokowi terpilih secara langsung oleh rakyat dan itu melalui proses konstitusional,” tuntasnya. (Nesto)

SHARE

KOMENTAR