JAKARTA - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan mewanti-wanti, pihaknya akan memberi sanksi tegas bagi kadernya yang diketahui ikut unjuk rasa anarkhis. Hal itu disampaikan Megawati Soekarnoputri saat memberikan arahan dalam Rapat Koordinasi Bidang DPP PDI Perjuangan dengan tema Gerakan Menanam Pohon Kepala Daerah PDI Perjuangan se-Indonesia, Sabtu (31/10/2020).
"Kalian mau ngikut (aksi anarkis)? Tak pecat loh," kata Megawati tegas.
Putri Bung Karno yang pernah menjabat Presiden kelima RI ini menyampaikan, menghormati unjuk rasa atau demonstrasi menyampaikan pendapat. Tapi, tak boleh berbuntut melakukan pengrusakan.
"Demo boleh, ada aturannya. Ngapain sih lalu akhirnya mau merusak? Aneh," lanjutnya.
Pada kesempatan itu, Megawati Soekarnoputri juga mengintruksikan seluruh kader partai, khususnya yang menjadi kepala daerah dan petinggi dewan, untuk mengunduh dan menggunakan aplikasi info BMKG. Tujuannya, agar mendapatkan informasi utama dan cepat mengenai potensi bencana di wilayah masing-masing.
"Ibu Megawati Soekarnoputri menginstruksikan untuk membangun kesadaran aspek meterologi, geofisika, dan klimatologi dalam kebijakan pembangunan, baik terkait tata ruang, antisipasi bencana maupun pengendalian banjir dan tanah longsor serta gempa bumi. Lalu para kader juga diminta mengunduh aplikasi info BMKG," kata Hasto Kristiyanto.
Kata Hasto, perintah itu bersifat wajib untuk dilaksanakan oleh kader. Dijelaskannya, keberhasilan kepala daerah dan anggota legislatif juga ditentukan bagaimana perhatian terhadap lingkungan. Sebab berpolitik bagi PDI Perjuangan adalah berarti membumi, menyentuh kehidupan rakyat, dan membangun harapan rakyat terhadap masa depannya.
Selain itu, kesimpulan rapat lainnya, PDIP menginstruksikan kadernya untuk melaksanakan Gerakan Menanam.
"Gerakan Menanam bersifat wajib, skala prioritas adalah 10 tanaman pendamping beras, tanaman obat-obatan, serta sayur-sayuran dan buah-buahan. Gerakan menanam adalah gerakan kebudayaan guna merawat lingkungan," kata Hasto menyampaikan instruksi Megawati.
"Kita diajarkan Ibu Megawati Soekarnoputri, berpolitik itu dengan gerakan menanam, itu mengandung falsafah, juga menanam budi pekerti, menanam niat baik, menanam tanggung jawab bagi masa depan bangsa, dan juga menanam juga rasa cinta kepada tanah air melalui tanam tanaman," bebernya.
Kemudian, diminta juga untuk melakukan pemisahan sampah rumah tangga, lalu membersihkan sungai.
"Gerakan pembersihan sungai, menanam pohon di sekitar mata air sungai itu juga bersifat wajib dilakukan bagi seluruh anggota kader PDI Perjuangan," tutur Hasto.
Seluruh kader partai, masih kata dia, wajib mengedepankan kebijakan pembangunan melalui kebijakan tata ruang dengan memperhatikan aspek lingkungan dan peta bencana.
Kesimpulan berikutnya, seluruh kader partai bekerja sama dengan ahli gizi, wajib mendorong dengan adanya asupan gizi dan protein yang cukup disertai dengan harga yang terjangkau dari masyarakat.
"Jadi ini dari buku Mustika Rasa tadi mengilhami kita," ungkap Hasto. Sebagai informasi, Mustika Rasa adalah buku kumpulan resep kuliner Nusantara yang diterbitkan era Presiden Soekarno. (nesto)