Awas! Varian Delta Diprediksi WHO Bakal Jajah Dunia

761
ilustrasi

Virus corona (Covid-19) varian Delta diprediksi bakal mendominasi di seluruh dunia dalam beberapa bulan ke depan. Demikian perkiraan itu disampaikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Diperkirakan varian itu (Delta) akan menyebar luas di dunia daripada varian lainnya dan akan mendominasi dalam beberapa bulan mendatang," demikian isi pernyataan WHO, seperti dilansir AFP, Kamis (22/7/2021), dikutip dari CNNIndonesia.com.

Varian Delta yang pertama kali dideteksi di India kini tercatat terdeteksi di 125 negara di dunia. Menurut WHO, lebih dari 3/4 spesimen positif Covid-19 di sejumlah negara besar dunia tercatat adalah kasus varian Delta.

Ada sejumlah varian mutasi virus corona selain Delta yang juga patut diwaspadai. Yakni varian Alpha yang dideteksi di Inggris dan menyebar di 180 negara.

Kemudian ada juga varian Beta yang terdeteksi di Afrika Selatan dan dilaporkan ditemukan di 130 negara. Selain itu ada juga varian Gamma yang terdeteksi di Brasil dan menyebar ke 78 negara.

Menurut urutan jenis virus SARS-CoV-2 (Covid-19) yang didata oleh kelompok terpadu riset sains dunia, GISAID, hingga 20 Jul, prevalensi varian Delta melebihi 75 persen di beberapa negara. Antara lain di Afrika Selatan, Australia, Bangladesh, Botswana, China, Denmark, India, Indonesia, Inggris, Israel, Portugal, Rusia dan Singapura.

"Dari bukti-bukti yang dikumpulkan terlihat varian Delta lebih cepat menyebar dibandingkan dengan varian lain. Namun, bentuk lonjakan penularan sampai saat ini masih belum terungkap," lanjur pernyataan WHO.

WHO mencatat ada 3.4 juta kasus baru Covid-19 di seluruh dunia hingga 18 Juli lalu. Menurut mereka ada empat penyebab peningkatan kasus infeksi itu, yakni varian yang lebih cepat menular, pelonggaran protokol kesehatan, peningkatan kegiatan berkumpul oleh masyarakat dan jumlah penduduk dunia yang belum divaksin masih cukup banyak.

"Pada tahap ini, bisa diperkirakan secara kumulatif jumlah kasus Covid-19 di dunia dalam tiga pekan mendatang bisa melewati angka 200 juta," lanjut isi pernyataan itu.

Sementara itu, dinukil dari Merdeka.com, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut varian delta adalah virus yang sulit dihadapi. Tetapi, Luhut menyebut bahwa pemerintah melakukan yang terbaik dalam penanganan pandemi ini.

"Percayalah kami melakukan yang terbaik, tapi bahwa delta varian ini adalah hal yang sulit dihadapi, memang itu nyatanya, tidak ada satupun negara di dunia ini yang bisa klaim bahwa mereka bisa mengatasi ini," katanya saat jumpa pers tindak lanjut arahan Presiden RI terkait perkembangan terkini penerapan PPKM, Rabu (21/7/2021).

Luhut mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang membantu pemerintah dalam menangani pandemi. Dia bilang, saat ini makin banyak yang makin membantu pemerintah. Contohnya, ada relawan yang sudah di mobilisasi pemerintah guna membantu testing tracing dan treatment.

"Treatment kita sudah ada obat dan ternyata paket obat yang diberikan Presiden, paket satu, dua, tiga, empat tadi dilaporkan gubernur Banten sangat sangat bermanfaat," ucapnya.

Menurutnya, saat ini jumlah kematian makin rendah dan jumlah penyembuhan makin tinggi. Kata dia, tren tersebut akan terjadi dalam waktu kedepan.

"Tapi tetap harus protokol kesehatan, kalau kita tidak melakukan protokol kesehatan saya kira akan tidak jalan," pungkas Luhut.

(Sumber : CNNIndonesia.com/Merdeka.com)

SHARE

KOMENTAR