Klimaks Musim Hujan, Puncak Rawan Bencana Alam

843
Pohon tumbang, Cisarua, Bogor

CISARUA – Memasuki klimaks musim hujan, kawasan Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor rentan longsor dan angin beliung. Pasalnya, kawasan yang dulu hijau berubah menjadi pemukiman warga dan membuat kerusakan ekosistem pertahanan tanah semakin tergerus.

Curah hujan yang tinggi dan buruknya sistem drainase membuat kawasan padat penduduk berpotensi diterjang banjir.

“Sejak Kamis (4/2/2021) lalu, curah hujan yang melimpah membuat genangan. Dan, pada akhirnya menjebol tembok rumah warga atas nama H. Encop dan Jayadi. Lalu pada hari Sabtu (8/2/2021) ada pohon tumbang menimpa rumah warga di Kampung Cipari,” kata Heru Hendrawan (44), Minggu (7/02/21)

Selanjutnya, sambung Lurah Cisarua, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, pada Minggu petang terjadi angin puting beliung dan longsor di Desa Kopo.

“Perlu lebih ditingkatkan dalam menjaga lingkungan agar bencana yang lebih besar tidak terjadi,” tuturnya.  

Sebagai informasi, dari catatan BPBD Kabupaten Bogor, ada 18 dari 40 Kecamatan di Kabupaten Bogor yang rawan bencana alam tanah longsor. 18 kecamatan itu berada di ketinggian atau daerah perbukitan. Kecamatan yang berpotensi terjadi tanah longsor, yakni Cisarua, Kabupaten Bogor.

Selain itu, juga Tanjungsari, Sukamakmur, Ciawi, Cijeruk, dan Megamendung. Lalu di Kecamatan Cigombong, Tamansari, Tenjolaya, Pamijahan, Leuwiliang, Cigudeg, Nanggung, Jasinga, Sukajaya, Babakan Madang, dan Citeureup. Masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan atau dataran tinggi untuk selalu siaga ekstra, apalagi jika sudah terjadi hujan dengan intensitas lama.

“Kondisi geografis wilayah yang didominasi pegunungan dan perbukitan, perlu kerja sama semua pihak untuk mengantisipasi bencana alam. Hal tersebut untuk mencegah dan mengurangi risiko korban jiwa, kerugian harta benda, maupun kerusakan infrastruktur,” ujar Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bogor, Dede Armansyah beberapa waktu lalu. (Mishell)  

SHARE

KOMENTAR