Saat Bangsa Berjuang Lawan C-19 Penghasut Malah Tebar Fitnah, Forum Aktivis 98 : Kandangin Dalangnya!

669
ilustrasi

KOTA BOGOR - Beredarnya poster seruan aksi dengan ajakan longmarch dari Glodok ke Istana Negara, Jakarta, pada 24 Juli 2021, disikapi banyak kalangan. Kali ini, forum aktivis 98 Bogor juga angkat bicara. Sebagaimana diketahui, dalam poster yang menyatakan keberatan terhadap PPKM tersebut, dicantumkan identitas atau logo perusahaan aplikasi dan foto para mitra ojol mulai dari ShopeeFood, Gojek, Grab, Aliansi Mahasiswa, sampai Persatuan Pedagang Kaki Lima.

“Hasust menghasut yang saat ini beredar di medsos, kami mengecam keras. Dan, kami mendesak Kepolisian untuk menangkap, kandangin dan proses hukum untuk memberikan efek jera kepada pelakunya. Hal ini tak boleh dilakukan pembiaran,” ucap aktivis 98, Fery Aryanto yang tengah work from home (WFH) di kediamannya, Cempaka Putih, Jakarta melalui sambungan telepon kepada media online ini, Jumat (23/7/2021).

Penuturan, upaya fitnah dan penghasutan ini disebut sangat terstruktur, masif da nada upaya ‘dinasionalkan’ melalui rangkaian aksi demo di banyak daerah sebelumnya.

“Saya menduga, ini ada aktornya. Karena, provokasi yang dilakukan dan berbuntut unjuk rasa ini sudah dilakukan di Ambon hingga terkini Bandung. Dan, Jakarta pun akan dilakukan. Sangat tidak patut. Ketika bangsa ini tengah berjuang dengan jiwa raganya melawan Covid-19, juga pemerintah dengan niat baiknya menggelontorkan ragam bantuan mulai bansos hingga UMKM kepada masyarakat, para politisi cap kadrun ini malah melakukan aksi bar-bar provokasi masyarakat melalui selebaran gelap virtual,” tandas aktivis FPPHR, eks Forkot dan Aldera ini.     

Komentar senada juga disampaikan sejawatnya, Eko Octa. Lugas dan blak-blakan, ia menyampaikan desakan serupa, agar polisi segera menangkap dalangnya.

“Saya yakin otak intelektualnya bukan didaerah, tapi elit Jakarta. Dan, solusinya, harus dikandangin! Sekali lagi dikandangin, agar membuat efek kapok! Mereka ini pelakunya, gerombolan kaum kalah, yang Cuma memiliki kehalian satu, menghasut. Lainnya, tak ada yang diperbuat, termasuk membantu masyarakat yang sulit di era Covid-19 ini,” singkat pria yang juga aktivis 98 ini. (Nesto)

SHARE

KOMENTAR