Keluarga Kudus Paroki St Ignatius Loyola Kecam Aksi Bom Bunuh Diri Gereja Katedral

1040
Gregorius B.Djako S.H.,CLA

Keluarga Kudus Paroki St.Ignatius Loyola, Semplak, Bogor sampaikan pernyataan sikap keprihatinan atas peristiwa bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar, Minggu (28/3/2021).

Gregorius B.Djako S.H.,CLA, selaku ketua menyampaikan, peristiwa bom bunuh diri tersebut dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab di gerbang masuk gereja.

“Peristiwa yang terjadi saat umat Katolik sedang menjalankan misa Minggu Palma sebagai awal dari   pekan suci Paskah yang menjadi hari raya terbesar dalam liturgi dan tradisi Katolik Roma. Dan, bom bunuh diri di lingkungan gereja merupkan eror terhadap kemanusiaan dan merusak gerakan toleransi yang sedang di gaungkan oleh seluruh komponen  umat beragama di Indonesia,” kata Gregorius melalui rilisnya.   

Peristiwa biadab tersebut, sambungnya, tidak dapat di maafkan oleh seluruh umat manusia.

“Oleh karenanya, lingkungan Keluarga Kudus Paroki St.Ignatius Loyola Semplak Bogor menyampaikan pernyataan sikap terhadap peristiwa pemboman yang merusak sendi - sendi kehidupan berbangsa dan bernegara ini,” tuturnya.  

Berikut pernyataan sikap Keluarga Kudus Paroki St.Ignatius Loyola Semplak Bogor :  

1. Mengutuk keras peristiwa ledakan bom yang diduga bunuh diri untuk merusak toleransi kehidupan umat beragama di Indonesia khususnya di Makassar.  

2. Perbuatan Pelaku dengan sengaja melakukan pemboman di areal gereja adalah teror terhadap umat beragama khususnya umat Katolik yang sedang menjalankan ritual agamanya yaitu misa Minggu Palma yang dilindungi oleh konstitusi.

3. Pemboman rumah ibadat  adalah perbuatan jahat yang hanya bisa dilakukan oleh orang - orang yang tidak beragama dengan tujuan teror.

4. Sebagai pemimpin umat basis di hirarki gereja katolik, saya mengajak seluruh umat Katolik untuk melawan setiap upaya memecahbelah kehidupan beragama dengan tetap berpegang teguh pada pada hukum cinta kasih dan ajaran agama katolik untuk tetap menjaga ketenangan dan tidak terjebak pada ketakutan akan teror yang menimpah saudara kita di Makassar.

5. Mendesak aparat kepolisian untuk mengusut tuntas setiap upaya teror terhadap umat beragama dan menemukan motif dan dalang dari perisitiwa yang melukai hati umat Katolik yang sedang menjalankan ibadat paskah ini. (Mishell)

SHARE

KOMENTAR