Jakarta - Sepak bola berjalan (walking football) semakin dikembangkan di Indonesia sebagai olahraga rekreasi dan cocok untuk kesehatan. Para legendaris sepak bola pun sangat mendukung olahraga untuk orang dewasa tersebut.
Dalam peluncuran Perkumpulan Sepak Bola Berjalan Seluruh Indonesia (Persejasi), para legendaris yang tergabung dalam Indonesia Football Ambassador (IFA) pun langsung ikut pertandingan perdana menghadapi alumni Institut Pertanian Bogor (IPB).
Keterangan tertulis Persejasi, Senin (31/1/2022), menyebutkan para legendaris itu seperti David Sulaksmono, Berti Tutuarima, Nasir Salassa, dan Louis Mahodim. Mereka menyatakan sepak bola berjalan merupakan olahraga yang sesuai bagi orang dewasa.
“Sepak bola berjalan ini sangat cocok untuk kesehatan. Kita bisa bermain sepak bola meskipun dengan sejumlah keterbatasan,” ujar Ketua IFA David Sulaksmono di sela-sela peluncuran Persejasi pada Sabtu (29/1/2022) lalu.
Hal yang sama juga dijelaskan oleh Berti Tutuarima bahwa sebagian besar gerakan dalam sepak bola tetap bisa dilakukan, meskipun dimodifikasi untuk rekreasi dan kesehatan. Untuk itu, pihaknya sangat mendukung Persejasi untuk terus memperluas dan mengajak semakin banyak masyarakat ikut dalam olahraga tersebut.
Dukungan yang sama juga disampaikan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang mengajak Persejasi terlibat dalam Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas) ke-VI yang akan digelar di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) pada tahun 2022 ini.
Asisten Deputi Pengelolaan Olahraga Rekreasi, Kemenpora RI, Maifrizon, menyampaikan bahwa sepak bola berjalan semakin menambah khasanah olahraga rekreasi di Indonesia yang semakin banyak peminatnya. Untuk itu, Kemenpora memberi apresiasi yang besar atas kehadiran Persejasi yang mendorong sepak bola berjalan tersebut sebagai bagian dari memperluas partisipasi masyarakat dalam olahraga.
“Sepak bola berjalan bisa dikategorikan sebagai salah satu olahraga rekreasi yang juga sangat didorong oleh pemerintah Indonesia. Untuk itu, kami mengharapkan Persejasi terlibat dalam Fornas yang akan digelar di Palembang. Fornas ini merupakan PON (Pekan Olahraga Nasional, red) dari olahraga rekreasi di Indonesia,” katanya.
Maifrizon hadir dalam deklarasi Persejasi di Arena21 Pulomas, Jakarta, bersama dengan Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Industri Olahraga Irawadi Hanafi, Dewan Penasehat Persejasi Iwan D Hanafi, dan Dewan Pembina Persejasi Fachry Thaib.
Ketua Persejasi Hendra Hartono mengatakan sepak bola berjalan ini merupakan olahraga yang sehat dan sangat cocok untuk orang dewasa dengan usia di atas 50 tahun. Olahraga ini sudah berkembang di Inggris sejak 2011 lalu dan sudah mendunia dengan agenda tahunan secara rutin dilakukan.
Ide awal, kata dia, untuk mengembangkan olahraga ini karena kondisi pandemi dan ingin melibatkan banyak pihak terlibat. “Dalam waktu singkat, peminat di Indonesia terus meningkat karena mudah dijangkau dan sudah ada beberapa agenda nasional yang sedang disiapkan dalam setahun ini,” ujar Hendra.
Di Inggris sendiri, negeri asal sepak bola berjalan, telah terdaftar ribuan perkumpulan atau klub olahraga ini. Pada dasarnya, olahraga ini adalah pengembangan dari olahraga sepak bola yang sudah dikenal sebelumnya. Namun, terdapat lebih dari 50 perbedaan aturan permainan dengan olahraga sepak bola. Salah satunya, pemain dilarang berlari selama permainan/pertandingan, baik ketika menguasai bola ataupun tidak. Semua aturan tersebut dibuat agar tidak ada cedera fisik dan gangguan kesehatan lain yang berpotensi dihadapi pemain sepak bola berjalan. [AA-03]