Hasil Survei Pada Waktu Hampir Bersamaan SMRC dan Indikator, Ganjar Masih Jadi Jawara

305
Capres dari kiri ke kanan, Anies Baswedan, Prabowo Subianto, Ganjar Panowo

Aartreya -  Nama Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo masih menempati posisi puncak Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) saat memaparkan hasil survei terbaru bertajuk 'Kinerja Presiden dan Pilihan Capres 2024'.

Survei tersebut dilakukan melalui wawancara tatap muka pada 2-11 Maret 2023 kepada 1.220 responden. Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1061 atau 87 persen dengan margin of error survei sebesar ± 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.  

"Pemilih yang positif dalam menilai kinerja pemerintah Jokowi cenderung memilih Ganjar Pranowo. Sebaliknya, pemilih yang menilai negatif kinerja pemerintah cenderung mendukung Prabowo Subianto dan Anies Baswedan," ujar Direktur Riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Deni Irvani dalam siaran persnya, dilansir dari Republika.co.id pada Senin (27/3/2023).

Deni memaparkan, pemilih yang memiliki penilaian positif pada kinerja pemerintah dalam bidang ekonomi-politik sebesar 79,6 persen. Sebaliknya, yang memiliki penilaian buruk sebesar 20,4 persen.

Dari 79,6 persen yang memiliki pandangan baik pada kinerja pemerintah tersebut, 40 persen di antaranya memilih Ganjar Pranowo. Sementara yang memilih Prabowo Subianto hanya 25 persen dan Anies Baswedan 23 persen. Kemudian, masih ada 12 persen yang belum menjawab.

Sementara yang menilai negatif cenderung memilih Prabowo sebesar 35 persen dan Anies sebanyak 32 persen.

"Dari kelompok masyarakat ini, Ganjar hanya mendapatkan dukungan 19 persen, dan masih ada 14 persen yang belum menjawab," ujarnya.

Sementara, sehari sebelumnya, versi survey Indikator Politik Indonesia, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengalami kondisi stagnasi dalam beberapa bulan terakhir. Dibandingkan elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengalami kenaikan. Sementara itu Anies Baswedan jusru semakin melemah.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menambahkan dalam simulasi tiga nama calon presiden (Capres) 2024, suara Ganjar masih tertinggi dengan 36,8 persen. Disusul Prabowo 27 persen; Anies 26,8 persen; dan 9,4 persen suara lainnya mengaku tidak tahu atau tidak menjawab.

"Ganjar meskipun di peringkat pertama, itu juga tidak terlalu besar. Bahkan dalam beberapa bulan pun cenderung mengalami stagnasi. Pak Prabowo yang awalnya dianggap tinggal menunggu waktu untuk terlempar dalam persaingan, ternyata kompetitif lagi di beberapa bulan," kata Burhanuddin dalam acara daring, dikutip dari CNNIndonesia.com, Minggu (26/3/2023).

Sementara itu apabila melihat grafik survei Indikator politik dalam lima bulan terakhir, elektabilitas Ganjar masih belum stabil. Pada Oktober 2022, elektabilitasnya tembus 35,1 persen. Kemudian turun menjadi 33,9 pada November 2022. Pada Desember 2022, elektabilitas kembali naik menjadi 35,8 persen. Lalu, elektabilitas naik lagi jadi 37,4 pada Februari 2023. Tapi kemudian turun menjadi 36,8 pada Maret 2023.

Sementara Prabowo 26,3 persen pada Oktober 2022. Kemudian turun menjadi 23,9 persen pada November 2022; naik menjadi 26,7 persen pada Desember 2023. Lalu turun pada Februari 2023 menjadi 24,1 persen, dan naik menjadi 27 persen pada Maret 2023.

Sedangkan Anies mendapatkan 28,3 persen pada Oktober 2022 dan mengalami kenaikan signifikan menjadi 32,2 persen pada November 2022. Kemudian turun menjadi 28,3 persen pada Desember 2022; naik menjadi 29,4 persen pada Februari 2023, dan kembali turun menjadi 26,8 persen pada Maret 2023.

Ada pun temuan survei nasional ini dilakukan selama periode Februari-Maret 2023. Responden survei merupakan WNI berusia 17 tahun ke atas yang memiliki hak pilih pada Pemilu. Responden survei terpilih diwawancarai secara tatap muka dan berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Kemudian, penarikan sampel survei ini menggunakan metode multistage random sampling.

Dalam periode 9-16 Februari 2023, jumlah sampel sebanyak 1.220 orang. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan sekitar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sementara survei dalam periode 12-18 Maret 2023, jumlah sampel sebanyak 800 orang. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 800 responden memiliki toleransi kesalahan sekitar kurang lebih 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

(Sumber : republika.co.id/cnnindonesia.com)

SHARE

KOMENTAR