Aartreya – Lebaran tahun ini, diketahui banyak perantau yang mengurungkan mudik ke kampung halaman karena beragam alasan. Warga Cimahpar, Kota Bogor, Undang Supriatna menyampaikan urung mudik Idul Fitri ke Garut karena dampak PHK.
“Gimana mau mudik, belum lama ini terkena PHK setelah lama bekerja di pabrik sepatu di Kabupaten Bogor. Sekarang, banting usaha berjualan di rumah membuka warung. Yah, akhirnya tahun ini, Lebaran tak mudik,” kata Undang kepada Aartreya, pada Selasa (1/4/2025).
Senada disampaikan Mishell Abdullah. Warga Tugu Utara, Cisarua, Kabupaten Bogor batal pulang kampung ber Idul Fitri bersama keluarganya di Medan, Sumatra Utara.
“Lesunya ekonomi, jadi sumbangan banyak orang batal mudik Lebaran. Salah satunya saya. Mau mudik, persediaan uang menipis, terpaksa gunakan whatsapp untuk silaturahmi dengan keluarga dan kerabat di kampung halaman saat Lebaran,” tukas pengusaha yang saat ini usahanya tengah sepi.
Sebagai informasi, dilansir tvonenews.com, jumlah pemudik disebut turun 24,34% dari 193,6 juta orang tahun lalu menjadi 146,48 juta orang pada Lebaran tahun ini, menurut hasil survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan bersama sejumlah akademisi.
Meskipun tidak dipaparkan apa penyebabnya, lesunya daya beli masyarakat, masifnya pemutusan hubungan kerja, hingga pengurangan bantuan sosial menjadi faktor kuat pemicu fenomena "anomali" tersebut.
Sementara itu, mengutip bbc.com, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo, dalam keterangan tertulis pada Selasa (1/4/2025), merilis rekapitulasi data angkutan Lebaran 2025. Data tersebut mencakup pergerakan penumpang angkutan kota antar provinsi (AKAP), volume lalu lintas jalan tol, serta kondisi perbatasan, pelabuhan, dan stasiun kereta api.
Dari data yang dihimpun pada 31 Maret 2025 (H Lebaran), terlihat adanya penurunan jumlah penumpang AKAP hingga 43,90 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Dari total tujuh terminal AKAP, jumlah penumpang yang tiba dan berangkat mengalami penurunan signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” jelas dia.
Terminal Pulo Gebang mencatat penurunan drastis hingga 95,72 persen, sedangkan Terminal Kampung Rambutan mengalami kenaikan jumlah penumpang berangkat sebesar 59,10 persen dibandingkan periode sebelumnya. Sementara itu, Terminal Lebak Bulus mengalami lonjakan penumpang berangkat hingga 446,88 persen dibandingkan Februari 2025.
(tvonenews.com/ bbc.com/ nesto)