Hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO) dalam paparan survei bertajuk 'Isu Sosial Kemasyarakatan dan Konstelasi Politik 2024' itu menempatkan Ketua PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono paling tinggi tingkat keterpilihannya, yaitu sebesar 22,3%.
Menyusul Ono Surono, Ketua PAN Jawa Barat Desy Ratnasari dengan persentase 11,1 persen, lalu Ketua PKS Haru Suandharu 2.1 persen, Ketua PPP Ade Yasin 1,7 persen, Ketua Nasdem Saan Mustopa 1,1 persen, Ketua Golkar Ace Hasan Syadzily 0,1 persen, Ketua Gerindra Taufik Hidayat 0,1, dan Ketua PKB, Demokrat, serta Perindo 0,0 persen.
Saat menyampaikan hasil survey kepada awak media, Direktur eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah juga menjelaskan, PDI Perjuangan yang dinahkodai Ono Surono di Jabar juga melesat peningkatan elektabilitas. Tercatat PDI Perjuangan mendapat respons keterpilihan sebesar 15,7%, terpaut lebih tinggi dari Gerindra yang hanya 10,2%, lalu PKS 9,3%.
Kepada Aartreya melalui sambungan telepon, Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar Ono Surono saat ditanya tanggapannya mengatakan, bahwa survey bukan mejadi alat ukur atau patokan.
“Survey itu, bagi kami PDI Perjuangan tidak dijadikan acuan utama. Karena, setiap survey itu sangat dinamis. Sehingga, bila PDI Perjuangan ingin unggul dan menang di Jawa Barat kuncinya adalah kerja politik kerakyatan yang sebaik-baiknya,” tukas Ono Surono, Kamis (10/3/2022).
Ditanya, apa yang jadi strategi PDI Perjuangan menuju Pemilu 2024, politisi yang juga anggota DPR RI ini menjawab, kerja dan selalu setia bersama rakyat.
“Ibu Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri berkali-kali dalam rapat menyampaikan, seluruh kader 3 pilar partai yakni struktural, legislatif dan ekesekutif harus sering turun dan membantu rakyat. Itulah yang akan membuat PDI Perjuangan menang,” tutur Ono yang belakangan ini mampu menunjukan partai yang dinahkodainya unggul di setiap survey partai politik dan calon kepala daerah.
Sebelumnya, Direktur eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah menjelaskan selain faktor kepemimpinan ketua PDI Jawa Barat, ada kemungkinan lain semisal faktor kinerja pemerintah pusat yang juga didominasi oleh PDI Perjuangan yang membawanya melejit di Jabar. Di antaranya adalah bertambahnya pengetahuan publik atas kinerja Presiden Joko Widodo.
"Telaah kami, peningkatan ini terjadi karena bertambahnya pengetahuan publik atas kinerja Presiden yang mengemuka, terutama terkait pembangunan insfrastruktur dan terus bergulirnya vaksinasi. Bukan tidak mungkin itu berdampak ke perolehan suara Parpol di Jawa Barat," ucapnya.
Jika dibandingkan hasil Pemilu 2019, Dedi menemukan hanya PDI Perjuangan yang memiliki tren peningkatan. Sementara partai lainnya alami penurunan, termasuk yang unggul saat Pemilu 2019 lalu yaitu Gerindra dan PKS.
"Terlihat jelas jika PDIP menjadi satu-satunya bergerak naik di saat semua Parpol di Jawa Barat menurun, ini bisa saja karena faktor tata kelola dan kepemimpinan ketua Parpolnya. Tidak dapat dihindari ada faktor tokoh, dan itu tentu saja Ono Surono sebagai ketua” tuntasnya. (Nesto)