Aartreya – Delapan hari jelang gelaran Pilkada Kota Bogor, Calon Wakil Walikota Bogor Teddy Risandi terus kebut sapa warga. Hari ini, Selasa (19/11/2024), cawawalkot nomor urut 4 yang berpasangan dengan Rena Da Frina bersafari di beberapa lokasi di Kecamatan Tanah Sareal.
Berbeda dengan sebelumnya, Cawawalkot Teddy Risandi kali ini didampingi mantan anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Diah Pitaloka saat kunjungi dua kelurahan, di Cibadak dan Kebonpedes, Kecamatan Tanah Sareal.
Warga pun luapkan rasa kangennya saat bertemu Diah Pitaloka bersama Teddy Risandi yang saat itu didampingi Wakil Sekretaris DPC PDI Perjuagan Kota Bogor, Ariyanto dan Ketua PAC Tanah Sareal PDI Perjuangan Kota Bogor, Ajat Sudrajat.
“Bapak dan ibu semua. Mari gunakan hak pilih kita ya pada 27 November ini di bilik TPS dengan mencoblos nomor 4, Cawalkot Rena Da Frina dan Cawawaljot Teddy Risandi. Sudah saatnya, Perempuan pilih perempuan. Dan, saatnya juga kita lakukan perubahan yang berpihak pada masyarakat kecil bersama Rena-Teddy,” seru Diah Pitaloka yang disambut aplaus 100 warga yang hadir sembari mengangkat tangannya dan menunjukan 4 jarinya.
Di Kebonpedes, Kecamatan Tanah Sareal, saat berdialog dengan Cawawalkot Teddy Risandi, warga keluhkan tidak berfungsinya posyandu di lokasi tersebut karena saluran air PDAM yang sudah diputus. Teddy pun bereaksi langsung menghubungi pihak PDAM Tirta Pakuan, dan mendapat jawaban akan segera ditindaklanjuti pengadaan air bersih.
Kepada Cawawalkot Nomor Urut 4, Teddy Risandi, warga pun sampaikan curhatnya menginginkan perubahan di semua bidang sosial hingga ekonomi masyarakat.
“Bapak Teddy, jika nanti terpilih bersama Ibu Rena Da Frina, kami selaku masyarakat kecil minta agar pendidikan gratis. Jangan seperti yang sebelumnya, sekolah swasta mahal. Sekolah negeri terbatas, jadi banyak yang tidak masuk. Sselain itu ijazah sekolah ditahan karena miskin. Buat kuliahkan anak pun tidak ada bantuan dari pemerintah daerah,” ucap ibu paruh baya, warga setempat
Ditambahkan juga salah seorang ibu warga setempat yang tak menyebutkan namanya, ia berharap kelak bisa mendapat layanan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan pemerintah daerah mendatang bisa menekan angka pengangguran.
“Semoga bila Bu Rena dan Pak Teddy terpilih jadi kepala daerah dan wakil nanti bisa membantu kami yang tak mampu,” ucapnya.
Menanggapi harapan warga, Cawawalkot Teddy Risandi yang berpasangan dengan Cawawalkot Rena Da Frina menyampaikan, akan berkomitmen berpihak membangun sumber daya masyarakat. Teddy mengaskan, rakyat kecil adalah tuannya. Jadi, memuliakan dan mensejahterakan rakyat merupakan kewajiban paslon Rena-Teddy.
“Program kami, saya dan Bu Rena Da Frina, mengusung perubahan yang berpihak memuliakan masyarakat. Sebutan ‘perubahan’, karena sebelumnya memang belum pernah diterapkan menjadi kebijakan pemerintah daerah kota hujan,” tukas Teddy.
“Intinya, paslon Ready atau Rena – Teddy dengan nomor urut 4 akan komitmen menunaikan janjinya untuk memprioritaskan membangun sumber daya manusia, bukan membangun insfrastruktur, apalagi memperbanyak taman,” tandasnya.
Ia melanjutkan, dalam 100 hari kerja, paslon Rena – Teddy jika terpilih nanti akan menuntaskan pekerjaan awal yang menjadi 4 program unggulannya. Pertama, Bogor Ready Cerdas.
“Bogor Ready Cerdas yakni menyiapkan beasiswa untuk menjadi 400 sarjana, 40 magister dan doktor. Lalu, peningkatan sarana pendidikan, kompetensi dan kenaikan tunjangan guru senilai Rp1 juta,” tukas Teddy.
Seterusnya, program Bogor Ready Sehat akan menyiapkan layanan 24 jam ambulans dan puskemas gratis. Selanjutnya, menaikan honor penggiat posyandi dan posbindu. Dan, layanan rumah stunting di tiap kecamatan.
“Program ketiga adalah Bogor Ready Melayani. Yakni, solusi respon cepat untuk warga, layanan aspal ready untuk warga, menaikan honor bulanan Ketua RT Rp1 juta dan Ketua RW Rp1.5 juta per bulan. Kemudian, melakukan penataan ready zona parkir hingga penambahan koridor dan menyiapka honor bulanan petugas rumah ibadah,” imbuhnya.
Selanjutnya, program keempat yaitu dalam 100 hari kerja akan mengadakan pelatihan ekonomi kreatif dan pemberian modal usaha tanpa agunan senilai Rp10 juta untuk 4000 penggiat UMKM.
“Tak hanya itu, lapangan kerja selama 100 hari kerja juga akan disiapkan untuk 44 ribu tenaga kerja secara bertahap. Juga, menunaikan komitmen untuk memuiakan kaum perempuan dengan memberikan insentif untuk 4000 wanita yang menjadi kepala keluarga. Kemudian, membuat Pasar Wengi untuk menggeliatkan usaha kecil dan promo produk UMKM,” tuntasnya. (Eko Okta)