Peristiwa Berdarah Pra Reformasi dan Daftar Gerakan Mahasiswa 98

19
Gerakan mahasiswa saat duduki DPR desak Soehato turun

Aartreya – Mei 1998 dicatat dalam sejarah bangsa Indonesia sebagai salah satu bulan kelam. Gelombang kekerasan disambut aksi protes perlawanan gerakan mahasiswa hampir di setiap daerah se Indonesia menjadi penanda runtuhnya rezim Orde Baru.

Menukil Tempo.co, empat peristiwa besar menjelang reformasi 1998 yaitu Peristiwa Gejayan, Tragedi Trisakti, penjarahan dan sentimen terhadap etnis Tionghoa, dan kerusuhan 12–15 Mei 1998. Berikut rangkuman mengenang 27 tahun reformasi.

Peristiwa Gejayan

Mengacu pada laman UNY.ac.id, krisis moneter yang melanda Indonesia sejak 1997 tidak kunjung membaik pada awal 1998. Hal ini memicu gerakan mahasiswa yang semakin terorganisir dan mendapat dukungan dari tokoh intelektual kritis. Di Yogyakarta, semangat itu mewujud dalam Peristiwa Gejayan pada 8 Mei 1998.

Ribuan mahasiswa dari berbagai universitas, termasuk UGM, IST Akprind, STTNAS, UKDW, USD, dan IKIP Negeri, menggelar unjuk rasa menuntut reformasi dan menolak Soeharto kembali berkuasa. Demonstrasi yang awalnya berlangsung tertib, berubah menjadi bentrok berdarah ketika aparat membubarkan massa dengan kekerasan.

Panser air, gas air mata, dan pukulan brutal aparat mewarnai pertigaan Jalan Gejayan dan Jalan Colombo. Bahkan pedagang kaki lima dan warga sekitar pun menjadi korban. Aparat dilaporkan mengejar mahasiswa hingga ke dalam kampus, merusak fasilitas, dan menimbulkan ketakutan. Akibat bentrokan ini, ratusan orang terluka, dan seorang mahasiswa, Moses Gatutkaca, meninggal dunia.

Tragedi Trisakti

Empat hari setelah Gejayan, tragedi lebih besar terjadi di Jakarta. Pada 12 Mei 1998, mahasiswa Universitas Trisakti menggelar aksi damai menuntut Presiden Soeharto mundur. Aksi ini merupakan bagian dari gelombang demonstrasi yang melanda berbagai daerah.

Namun, saat mahasiswa mundur ke dalam kampus setelah dicegat aparat, tembakan dilepaskan ke arah mereka. Empat mahasiswa Trisakti gugur, yaitu Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendriawan Sie, akibat tembakan di bagian vital tubuh mereka. Puluhan lainnya luka-luka.

Tragedi Trisakti menjadi titik balik perjuangan reformasi, menyulut kemarahan rakyat secara luas, dan mempertebal tekad untuk menjatuhkan rezim yang telah berkuasa lebih dari tiga dekade.

Penjarahan dan Sentimen terhadap Etnis Tionghoa

Kerusuhan Mei 1998 tidak hanya berisi tuntutan politik, tetapi juga menyimpan luka mendalam akibat kekerasan berbasis etnis. Etnis Tionghoa menjadi sasaran amuk massa yang terprovokasi oleh sentimen rasial dan politik.

Sejak 13 Mei, terjadi penjarahan, pembakaran toko dan rumah milik warga keturunan Tionghoa di berbagai kota besar seperti Jakarta, Medan, dan Solo. Bahkan, laporan berbagai lembaga menyebutkan adanya kekerasan seksual terhadap perempuan Tionghoa, yang hingga kini masih menjadi luka kolektif tanpa penyelesaian hukum yang memadai. Peristiwa ini menunjukkan bahwa krisis politik dan ekonomi juga membuka celah bagi kekerasan identitas yang terpendam di masyarakat.

Kerusuhan Mei 1998

Kerusuhan nasional mulai meluas pada 13 Mei 1998, sehari setelah Tragedi Trisakti. Aksi protes berubah menjadi amuk massa di berbagai wilayah. Di Jakarta, puluhan pusat perbelanjaan dibakar, ratusan kendaraan hancur, dan ribuan toko dijarah.

Data menunjukkan bahwa lebih dari 1.000 orang tewas, sebagian besar karena terjebak dalam gedung yang terbakar. Infrastruktur hancur, dan ketakutan menyelimuti masyarakat. Ibu kota lumpuh, dan pemerintah kehilangan kontrol. Gelombang demonstrasi dan kekacauan akhirnya memaksa Soeharto mundur pada 21 Mei 1998. Kerusuhan ini bukan sekadar ledakan kemarahan rakyat atas krisis ekonomi dan politik, tetapi juga menjadi momen sejarah yang menandai berakhirnya era Orde Baru dan lahirnya era Reformasi.

Berikut ini daftar Gerakan Mahasiswa Indonesia 1998 yang ikut melahirkan reformasi dikutip dari Wikipedia :

Jakarta

FAM UI - Front Aksi Mahasiswa UI

Famred - Front Aksi Mahasiswa Untuk Reformasi dan Demokrasi

FIMA - Forum Independen Mahasiswa Gunadarma

FKSMJ - Forum Komunikasi Senat Mahasiswa se-Jakarta

Forbes - Forum Bersama

FORKOT - Forum Kota

FORMASI - Forum Mahasiswa Islam Indonesia

Front Jakarta

Front Nasional

FPPI - Front Perjuangan Pemuda Indonesia

GEMPUR - Gerakan Mahasiswa untuk Perubahan

GMKKB - Gerakan Mahasiswa Keadilan dan Kebangkitan Bangsa

GMNI - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia

HMI - Himpunan Mahasiswa Islam

HMI-MPO - Himpunan Mahasiswa Islam-Majelis Penyelamat Organisasi

HMR - Himpunan Mahasiswa Revolusioner

JAM J - Jaringan Gerakan Mahasiswa Jakarta

JARKOT - Jaringan Kota

KAM Jakarta - Komite Gerakan Mahasiswa Jakarta

KAMMI - Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia

KamTri - Kesatuan Aksi Mahasiswa Trisakti

KB UI - Keluarga Besar Mahasiswa UI

KM Jaya Baya - Komunitas Mahasiswa Jayabaya

Komrad - Komite Mahasiswa dan Rakyat untuk Demokrasi

LMND - Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi

LS-ADI - Lingkar Studi-Aksi untuk Demokrasi Indonesia

PMKRI - Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia

Bandung

AGPMB - Aliansi Gerakan Pemuda Mahasiswa Bandung

FAF - Front Anti Fasis

FAMU - Front Aksi Mahasiswa Unisba

FIM B - Front Indonesia Muda Bandung

FKMB - Forum Komunikasi Mahasiswa Bandung

FMB - Forum Mahasiswa Bandung

GEBRAK - Gerakan Bersama Rakyat

GMIP - Gerakan Mahasiswa Indonesia Untuk Perubahan

KA -Unpad - Keluarga Aktivis-Unpad

KM ITB - Keluarga Mahasiswa ITB

KM Unpar - Komite Mahasiswa Unpar

KPMB - Komite Pergerakan Mahasiswa Bandung

PMI Bandung - Pemuda Mahasiswa Islam Bandung

Bogor

FPPHR - Front Pembela Penegak Hak-hak Rakyat

KBM-IPB - Keluarga Besar Mahasiswa-Institut Pertanian Bogor

Yogyakarta

AMUKRA - Aliansi Mahasiswa untuk Kedaulatan Rakyat

DEMA UGM - Dewan Mahasiswa UGM

FAMPERA - Front Aksi Mahasiswa Peduli Rakyat

FKMY - Forum Komunikasi Mahasiswa Yogyakarta

KeMPeD - Keluarga Mahasiswa Pecinta Demokrasi

KPRP - Komite Perjuangan Rakyat untuk Perubahan[3]Majalah BALAIRUNG Edisi Khusus/TH. XV/1999 di Wayback Machine (diarsipkan tanggal 20 Januari 2025)

Lasjkar Pemoeda Pedjoeang Indonesia Baroe Jong Atma Jaya-Yogyakarta[4]

LMMY - Liga Mahasiswa Muslim Yogyakarta

PPPY - Persatuan Perjuangan Pemuda Yogyakarta

SMKR - Solidaritas Mahasiswa untuk Kedaulatan Rakyat

SPPR - Solidaritas Pemuda untuk Perjuangan Rakyat[5]

Solo

IMM - Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah

PMII - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

SMPR - Solidaritas Mahasiwa Peduli Rakyat

SMPTA - Solidaritas Mahasiswa Peduli Tanah Air

Purwokerto

FAMPR - Forum Gerakan Mahasiswa Purwokerto untuk Reformasi

Surabaya

AbrI - Aksi bersama rakyat Indonesia

APR - Arek Pro Reformasi

ASPR - Arek Surabaya Pro Reformasi

FORMAD - Forum Madani

FPM - Front Perjuangan Mahasiswa

KAMI - Kesatuan Aksi Mahasiswa ITS

KAMUS-PR - Kesatuan Gerakan Mahasiswa Untag Surabaya-Pro Rakyat

Malang

FKMM - Forum Komunikasi Mahasiswa Malang

Bali

Frontier - Front Demokrasi Perjuangan Rakyat

Posperra - Posko Perjuangan Rakyat

Aceh

SMUR - Solidaritas Mahasiswa Untuk Rakyat[6]

FARMIDIA - Front Aksi Reformasi Mahasiswa Islam Daerah Istimewa Aceh[7]

Medan

AGRESU - Aliansi Gerakan Reformasi Sumatera Utara

DEMUD - Dewan Mahasiswa Untuk Demokrasi

Makassar

KONTRA - Komunitas Pelataran Kerakyatan Unhas

Manado

AMMUR Plus - Aksi Mahasiswa Minahasa Untuk Reformasi

 

Sumber : tempo.co/wikipedia

SHARE

KOMENTAR