KOTA BOGOR – Mantan Bupati Kuningan Aang Hamid Suganda tutup usia. Aang Hamid Suganda, merupakan Bupati Kuningan pertama yang dipilih secara langsung untuk periode kedua (2008-2013) dan berpasangan dengan H. Momon Rochmana sebagai Wakil Bupati yang dicalonkan oleh PDI Perjuangan.
Aang Hamid Suganda meninggal di Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta. Ayahanda dari pengurus DPC PDI Perjuangan Kota Bogor, Erik Suganda meninggal pada Senin (20/6/2022) malam sekitar pukul 22.55 WIB.
Informasi yang diperoleh media online ini, sebelumnya, Aang Hamid Suganda telah masuk rumah sakit. Dan Almarhum menghembuskan napas terakhirnya setelah mendapatkan perawatan intensif di RS Harapan Kita-Jakarta.
Aang Hamid Suganda, lahir di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, 15 Desember 1942. Merupakan Bupati Kuningan dua periode (2003-2008 dan 2008-2013). Ia meninggal diusia 80 tahun, meninggalkan lima orang anak, Rini Anggraeni, Erik Irawan Suganda, Lea Meirina Oktaviana, Sonya Puspasari Suganda dan M Ridho Suganda.
Almarhum akan dikebumikan di Pemakaman Umum Syekh Muhibat berdampingan dengan makam sang istri, Utje Choeriah Hamid Suganda (17 April 1952 – 7 April 2016) di Kelurahan Winduhaji, Kabupaten Kuningan.
Sebelum dimakamkan, jenazah Aang Hamid Suganda yang menjabat Bupati Kuningan sebanyak 2 periode (periode 2003-2008 dan periode 2008-2013) ini disalatkan di Masjid Al Muawanah Winduhaji, pukul 07.30 WIB, Selasa (21/6/2022).
Selama menjabat sebagai Bupati Kuningan, Aang Hamid Suganda dikenal sebagai tokoh pembangunan Kabupaten Kuningan dan banyak meraih penghargaan bagi daerah yang dipimpinnya, antara lain Penghargaan Adipura dari Presiden RI ke 3 kalinya secara berturut-turut pada 2008, 2009, dan 2010 maupun dinobatkan Gubernur Jawa Barat sebagai Bupati Peduli Lingkungan.
Salah satu putra Aang Hamid Suganda yakni M Ridho Suganda sendiri saat ini menjabat sebagai Wakil Bupati Kuningan mendampingi Acep Purnama.
Kepada media online ini, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bogor, Dadang Iskandar Danubrata menyampaikan ucapan dukacita.
“Mewakili keluarga besar PDI Perjuangan Kota Bogor, kita kita merasa kehilangan senior partai dan kader terbaik partai yang sudah mengabdikan hidupnya untuk kemajuan partai sampai akhir hayatnya. Semoga almarhum husnul khotimah dan kita yg ditinggalkan bisa mewarisi semangatnya,” tukas Dadang.
“Kami, keluarga besar PDI Perjuangan Kota Bogor, ikut berdukacita yang mendalam. Semoga almarhum ditempatkan ditempat yang mulia dan keluarga diberikan ketabahan," tuntasnya. (Eko Octa)