Perlukah Tanamkan Sikap Toleransi Anak Usia Dini? Ini Kata Penggiat Pendidikan, Deden

521
Deden Hari Rahardja

KOTA BOGOR - Anak usia dini sebagai “The Golden Age” umur yang muda belia sangat efektif ditanamkan multi dimensi pendidikan. Mengajarkan toleransi kepada anak sejak usia dini adalah hal yang penting, karena pada dasarnya anak-anak masih mudah untuk diarahkan dan akan 'membekas' sampai mereka dewasa. Demikian disampaikan Deden Hari Rahardja, baru-baru ini.  

“Menurut saya, nilai-nilai ke universalan, karena Islam merupakan rahmatan lil alamin. Islam itu harus hadir di muka bumi sebagai rahmat bagi alam. Jadi, pemahaman tentang toleransi, harus ditanamkan sejak dini, anak-anak kita, berbasis pemahaman agama,” kata penggiat pendidikan yang juga salah satu calon komisioner KPAID Kota Bogor saat berbincang- bincang di salah satu rumah makan di lingkungan Jambu Dua.

Kenapa berbasis agama, lanjutnya, karena Islam itu menujjujung tinggi kemanusiaan yang harus diperkenalkan sejak dini.

“Caranya, (yang sudah dilakukannya di pengajian anak-anak.red) dikemas dalam bentuk cerita, penyampaiannya. Tetangga dilingkungan saya, berbeda agama. Kita menggiatkan pengajian, dan tetangga memutar lagu rohani, anak-anak sudah bisa memaklumi dan tak mempermasalahkan,” tuturnya.

Penyebutan ‘toleransi’ sambungnya, menurut Unesco, merujuk pada sikap terbuka dan menghormati perbedaan yang ada di antara manusia. Awalnya, konsep toleransi digunakan untuk menghargai perbedaan ras dan agama, namun sekarang penggunaannya meluas pada menghargai gender, orang dengan disabilitas dan perbedaan-perbedaan yang lain.

Seementara, merujuk Kamus Besar Bahasa Indonesia, imbuhnya, toleransi adalah sifat atau sikap toleran. Toleransi merupakan sikap menenggang rasa dan menghargai pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, serta perilaku yang berbeda atau bertentangan.

“Selain menghargai perbedaan, toleransi juga bermakna mau belajar dari orang lain, menghargai perbedaan, menjembatani perbedaan budaya, menolak sterotipe yang tidak adil, mencari kesamaan dan menciptakan jalinan-jalinan kuat yang baru. Cara menumbuhkan toleransi pada anak-anak, orang tua juga dapat mengajarkan banyak hal, namun yang terutama adalah menjadi teladan. Mendiskusikan keragaman dan menghargai sesama membuat anak paham,” tuntasnya. (Nesto)

SHARE

KOMENTAR