Keliling21 Kampus, Sekjen DPP PDI Perjuangan Ajak Gelorakan Semangat Perjuangan Bangsa

268
Hasto Kristiyanto

Aartreya - Mahasiswa dan anak muda Indonesia perlu menggali semangat perjuangan pendirian bangsa. Demikian yang jadi alasan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto melakukan kunjungan ke 21 perguruan tinggi di berbagai wilayah di Indonesia dalam satu-dua tahun terakhir ini.

"Kepemimpinan intektual dibangun melalui dialektika melalui buku yang dibaca dari pemikiran tokoh-tokoh yang membangun peradaban dunia, dan dibumikan dengan persoalan bangsa dan negara, hingga muncullah sintesa berupa konsepsi keIndonesiaan dan arah bagi masa depan bangsa dan negara," ujar Hasto dalam keterangannya, Selasa (7/3/2023).

Pada kuliah umum di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (7/3/2023), dengan tema kuliah umum adalah 'Manifestasi Pemikiran Bung Karno tentang Agama dan Kebangsaan di Era Kekinian', ia kembali melanjutkan.

"Karena itulah saya datang ke kampus-kampus di seluruh Indonesia untuk menggelorakan semangat tersebut. Sebab ilmu geopolitik Bung Karno tidak hanya berbicara tentang konstelasi geografis atas cara pandang politik, namun juga kepemimpinan bangsa," jelasnya.

Hasto menuturkan, mahasiswa harus banyak baca buku, berdiskusi supaya kepemimpinan intelektual serta meretas jalan migrasi terpendek bagi kemajuan. Dengan semangat membaca, mahasiswa dan anak muda diharapkan memiliki daya imajinasi tentang apa yang harus dilakukan di 20-45 tahun mendatang.

Mahasiswa bisa belajar sejarah Nusantara dan hubungannya dengan sejarah dunia melalui tradisi intelektual.

"Jika sebagai mahasiswa, anda tidak punya cita-cita masa depan artinya anda kurang membaca. Saya berharap membaca buku, diskusi dan mengontemplasikannya dalam problem rakyat Indonesia, juga menjadi tradisi seluruh mahasiswa di UIN Alauddin," ujar Hasto.

"Jadi saudara sekalian, pelajari pendiri bangsa kita, dan kalau mau jadi pemimpin 15 tahun yang akan datang, atau 30 tahun akan datang, mulailah dari sekarang. Menjadi pemimpin dalam seluruh aspek kehidupan karena tidak ada bangsa besar tanpa kekuatan moral atas dasar nilai-nilai agama, spritualitas, nasionalisme dan patriotisme yang menjadi daya gerak suatu bangsa," paparnya. (Sumber : Liputan6.com/Nesto)

SHARE

KOMENTAR