Pernah Membantu Sewa Sekretariat Aktifis Mahasiswa, Demonstran 98 ini Merasa Kehilangan Tb Raflimukti

96
Mulyadi atau Kimung dan Saifulloh

Aartreya – Kepergian Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Ideologi DPC PDI Perjuangan Kota Bogor periode 2019 – 2025 yang juga mantan Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bogor periode 2004 – 2009, Tb Raflimukti menyisakan kenangan perjuangan yang tertinggal di mata aktivis pro demokrasi, pada Jumat (11/10/2024).

Mendiang Raflimukti dikenali sebagai sosok ideologis, juga merupakan tokoh sejarah. Tak hanya di PDI Perjuangan, namun juga ikut berpartisipasi saat lahirnya reformasi melalui kedekatannya dengan kalangan aktivis 98. Hal itu disampaikan Sekretaris DPC Partai Hanura Kota Bogor, Syaifullah dan Bendahara Badan Pemenangan Pemilu (BP Pemilu) DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Mulyadi atau Kimung.

Syaifullah, semasa menjadi aktivis mahasiswa Forkot yang juga aktivis Front Pemuda Penegak Hak Rakyat (FPPHR) menyampaikan kesaksiannya, perjalanan politik Tb Raflimukti kala menjadi anggota DPRD Kota Bogor pada periode 1999-2004.

Penuturannya, mendiang Tb Raflimukti pernah ikut membantu gerakan mahasiswa Universitas Pakuan saat unjuk rasa Tragedi Semanggi II pada 24–28 September 1999 di Jakarta. Demonstrasi ini merupakan puncak dari serangkaian aksi menentang RUU Penanggulangan Keadaan Bahaya (PKB).

“Beliau, Tb Raflimukti memiliki kepedulian lebih pada perjuangan reformasi dan perjuangan HAM. Semasa saya dan kawan-kawan masih di bangku kuliah (Universitas Pakuan), Pak Raflimukti kerap memberi support. Bahkan, pada masa itu, dua sekretariat kami, FPPHR di Indraprasta dan Gang Toyib, Ciheuleut, dibantu sewa tahunannya oleh beliau saat masih duduk sebagai anggota DPRD Kota Bogor,” kata Sekretaris Partai Hanura Kota Bogor Syaifullah yang akrab disapa Apul.

Ungkapan merasa kehilangan sahabat perjuangan juga disampaikan Mulyadi atau Kimung. Pria yang kini sebagai Bendahara BP Pemilu DPD PDI Perjuangan Jabar yang juga Sekretaris Barikade 98 Jabar ini juga mengenang masa pahit getir perjuangan pra meletus peristiwa Kudatuli (Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli) 1996.

Pada masa itu, ada beberapa pejuang PDI Pro Mega Kota Bogor, -sebelum bernama PDI Perjuangan-, aktif turun unjuk rasa saat berhadapan dengan aparat membela marwah partai saat diadu domba dengan PDI Suryadi.

“Mereka yakni, alm M Sahid, alm Lismo Handoko, alm Triono, alm Toga Hutabarat hingga Pak Raflimukti yang kini berpulang menghadap Yang Maha Kuasa. Beliau rela mengorbankan tenaga, waktu hingga materi demi menegakan demokrasi, dan HAM. Saya bersaksi, Bapak Tb Raflimukti, beliau orang baik semasa hidupnya. Kami merasa sangat kehilangan,” tukas Kimung.

Dia juga minta didoakan agar keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan mendiang Raflimukti diterima disisi Tuhan Yang Maha Esa.

“Mohon doanya ya untuk Bapak Raflimukti. Semoga amal ibadah dan Islamnya diterima disisi Allah SWT serta diampuni dosanya. Kami, merasa sangat kehilangan orang baik dan berkarakter pejuang,” tuntas Kimung.     

Sebagai informasi, Tb Raflimukti sebelumnya pernah menjabat sebagai anggota DPRD Kota Bogor periode 1999-2004. Ia juga pernah menjadi Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bogor, periode 2004-2009 dan kini Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bogor. (Eko Okta)

SHARE

KOMENTAR