HUT PDI Perjuangan ke-51, Megawati Ingatkan Pemilu Bukan Alat Kekuasaan Elit Politik

295
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat sampaikan pidato di HUT ke-51.

Aartreya - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri menyampaikan, partainya merupakan milik rakyat kecil, PDI Perjuangan besar karena rakyat dan bukan karena presiden. Putri Proklamator RI Soekarno itu juga menegaskan, pemilu bukan alat kekuasaan elite politik, hingga rakyat merasa terintimidasi jelang gelaran Pemilu 2024. Demikian disampaikan di perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-51 di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Jakarta Selatan, pada Rabu, (1/1/2024).  

"Partai yang seutuhnya menyatu dengan rakyat," kata Megawati.

Ia juga mengajak para kader partainya selalu dekat dengan rakyat. Karena, rakyat sebagai inti kekuatan partainya dan PDI Perjuangan hingga berusia 51 tahun karena besarnya kekuatan rakyat, bukan karena presiden ataupun menteri sekalipun.

"Perkuatlah akar rumput. Sebab, itulah kekuatan riil kita. Camkan hal ini sebagai sebuah napas kontemplasi kita. 51 tahun kita bisa jadi begini bukan karena elite, bukan karena presiden, bukan karena menteri, tapi karena rakyat yang mendukung kita," tandasnya.

Megawati juga mengingatkan, rakyat tidak boleh terlena dalam menentukan pilihan calon pemimpin RI mendatang.

"Ini saya bicara sebagai Presiden ke-5 Republik Indonesia. Jangan tergiur, jangan hanya melihat sosoknya, tetapi pikiran dan hatinya harus menjadi satu," kata dia.

Menurutnya, rakyat harus mencermati rekam jejak, moral, etika, tanggung jawab, dan kemampuan memahami harapan yang dimiliki seorang pemimpin. Sebab, seorang pemimpin harus dapat menjalankan tugas dan kewajibannya dengan baik sambil tetap menaungi rakyat.

"Saudara-saudara sekalian, pemilu bukanlah alat elite politik untuk melambungkan kekuasaan, dengan segala cara," ucapnya.

Pada kesempatan itu, Ketua Umum PDI Perjuangan juga menyapa calon presiden dan calon wakil presiden yang diusung PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo dan Mahfud Md. Serta, para ketua umum partai koalisi yang hadir. Para menteri dalam Kabinet Indonesia Maju yang hadir juga disapa oleh Megawati.

"Jadi saya undang, Ibu Sri Mulyani Menteri Keuangan yang jadi sahabat saya sejak lama. Sebetulnya Pak Basuki Menteri PUPR ingin juga datang, tapi dapat tugas karena hari ini, kemarin juga ada hajatan di Pakualaman. Terus Bapak Arifin Tasrif Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bapak Teten Masduki Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Bapak Sandiaga Uno Menteri Kemenparekraf, Ibu Bintang (Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) beliau dari Jogja cepet-cepet karena pesawatnya tertunda," ucap Megawati.

"Para menteri dari PDI Perjuangan, Pak Pramono Anung (Sekretaris Kabinet), Ibu Risma (Menteri Sosial Tri Rismaharini), Pak Yasonna Laoly (Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia), Pak Anas (Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi), Pak Hasto Wardoyo (Kepala BKKBN), Pak Hendrar Prihadi (Kepala LKPP). Hadir juga Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud, Bapak Arsjad Rasjid (Ketua TPN), Bapak Gatot Eddy Pramono (Wakil Ketua TPN), Bapak Andi Widjajanto (Deputi Politik 5.0 TPN). Ini juga minta diundang," tukasnya. (3. Eko Okta Ariyanto)  

SHARE

KOMENTAR