Setara Rangking Indeks Kota Toleran dan Intoleran, Bagaimana Kota Bogor?

671
Ilustrasi

JAKARTA - Setara Institute merilis daftar kota paling toleran dan tidak toleran di Indonesia tahun 2021 dalam Laporan Indeks Kota Toleran (IKT) 2021. Dilansir dari Kompas.com, laporan ini disusun berdasarkan riset yang telah dilakukan Setara Institute terhadap 94 kota di Indonesia. Empat kota di DKI Jakarta digabung menjadi satu.

Riset ini dilakukan untuk mengetahui kondisi toleransi di 94  kota di Indonesia tersebut. Setara Institute berusaha memberikan baseline dan status kinerja pemerintah kota dalam mengelola kerukunan, toleransi, wawancara kebangsaan, dan inklusi. Dalam laporan tersebut, disebutkan empat variabel dan delapan indikator yang dijadikan alat ukur kota paling toleran dan tidak toleran di Indonesia, di antaranya:

Regulasi Pemerintah Kota: Rencana pembangunan dalam bentuk RPJMD dan produk hukum pendukung lainnya; dan kebijakan diskriminatif.

Tindakan Pemerintah: Pernyataan pejabat kunci tentang peristiwa intoleransi; dan tindakan nyata terkait peristiwa.

Regulasi Sosial: Peristiwa intoleransi; dan dinamika masyarakat sipil terkait peristiwa intoleransi.

Demografi Agama: Heterogenitas keagamaan penduduk; dan inklusi sosial keagamaan.

Riset menghasilkan dua daftar, yakni kota paling toleran dan tidak toleran, berdasarkan hasil skor dengan skala 1-7.

Berikut 10 Kota Paling Toleran 2021

Singkawang dengan skor akhir 6,483

Manado dengan skor akhir 6,400

Salatiga dengan skor akhir 6,367

Kupang dengan skor akhir 6,337

Tomohon dengan skor akhir 6,133

Magelang dengan skor akhir 6,020

Ambon dengan skor akhir 5,900

Bekasi dengan skor akhir 5,830

Surakarta dengan skor akhir 5,783

Kediri dengan skor akhir 5,733

10 Kota Paling Tidak Toleran :

Depok dengan skor akhir 3,577

Banda Aceh dengan skor akhir  4,043

Cilegon dengan skor akhir 4,087

Pariaman dengan skor akhir 4,233

Langsa dengan skor akhir 4,363

Sabang dengan skor akhir 4,373

Padang Panjang dengan skor akhir  4,440

Padang dengan skor akhir 4,460

Pekanbaru dengan skor akhir 4,497

Makassar dengan skor akhir 4,517

Kota Bogor sendiri kini sudah keluar dari jurang konflik intoleransi. Dinukil dari Tribunnews, di tahun 2021 Kota Bogor berhasil menyelesaikan konflik Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin yang sudah terkatung-katung selama 15 tahun.

Melalui evaluasi penyelenggaraan IKT sejak 2015 sampai dengan 2021, pemajuan toleransi di beberapa kota yang berhasil memperbaiki posisi rangking darir endah ke tinggi, secara umum dipengaruhi empat hal.

Pertama, kualifikasi kepemimpinan. Kedua, kearifan lokal dan budaya. Ketiga, Forum kerukunan, kebangsaan dan organisasi pemuda yang terbuka dengan dialog dan terfasilitasi dengan baik menjadi salah satu faktor penjaga toleransi.

Keempat, tata kelola pemerintahan yang inklusif, mengampu berbagai faktor, seperti perlindungan perempuan, kota ramah anak, fasilitasi perayaan ibadah, ruang-ruang dialog, kampung religi, kampung toleransi, memberikan inspirasi masyarakat kota untuk mempertahankan dan melestarikan toleransi.

(Sumber : Kompas.com/ Tribunnews.com)

SHARE

KOMENTAR