Tanggapi Spanduk Bahlil Bertebaran, ini Kata Masyarakat Kota Bogor

78

Aartreya - Spanduk bergambar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dengan tulisan 'Bahlil No Gas 3 Kg Yes' bertebaran di sejumlah lokasi di Kota Bogor. Warga yang melihat spanduk ini, mengaku tidak terganggu adanya pemasangan spanduk ini. Bahkan, mengaku senang karena aspirasi masyarakat tersuarakan.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia belakangan ini menjadi sorotan dan viral di media sosial karena langkanya Gas Elpiji 3 kg. Akibat kebijakan Bahlil Lahadalia, mengakibatkan banyak keluarga terancam makan karena harus antri gas 3 kg lantaran tidak ada di warung.

Lebih dari itu, korban jiwa satu nyawa meninggal dunia yaitu nenek Yoni Binti Yaman (62 tahun) warga Pamulang, Tangerang meninggal dunia antri Gas Elpiji 3 kg. Ia berharap kelangkaan Elpiji 3 kg, tidak boleh terjadi, karena menyusahkan banyak orang, dimulai rumah tangga warga pra sejahtera hingga usaha kecil kuliner.

“Soal spanduk Bahlil, saya malah senang. Komentar saya, pecat aja Bahlil! Menteri membuat kebijakan tak jelas dan malah sengsarakan rakyat!,” kata pemotor ojol, Arya saat diminta pendapatnya terkait spanduk Bahlil di Pamoyanan, Kota Bogor, Jumat (7/2/2025).      

Komentar senada juga disampaikan Ketua Serikat Nasionalis Demokrasi – Gerakan Rakyat Anti Ditipu (Sendok Garpu) Rully Lestari atau Luna. Ia mengatakan bertebarannya spanduk tersebut mengindikasikan amarah rakyat kepada sang menteri.

"Merebaknya spanduk tersebut saya kira merupakan protes rakyat terhadap Bahlil. Protes itu sebagai wujud kekecewaan rakyat atas kebijakan Bahlil mengenai Gas 3 Kg yang telah membuat rakyat harus antri untuk mendapatkan gas tersebut. Bahkan ada rakyat yang meninggal," ucapnya.

Rakyat, sebutnya, sudah tidak menghendaki Bahlil. Dan, masyarakat lebih membutuhkan gas daripada Bahlil.

“Belum lama ini Presiden Prabowo sebut akan memecat Menteri yang tak kerja atau tak bisa kerja. Nah, ini saya llihat Bahlil jelas malah mengerjai rakyat, karena dari Sabang sampai Merauke dibuat ngantri gas secara bersamaan. Jadi, pecat aja Bahlil, gitu aja kok repot!,” tuntasnya. (Eko Okta)

SHARE

KOMENTAR