Astaghfirullah Bikin Kaget!, APBN Tekor Rp 104 T Sri Mulyani Tarik Utang Baru Rp 250 T

40
Ilustrasi

Aartreya – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberi kado yang bikin kaget public Tanah Air saat memanasnya kebijakan perang dagang America Serikat. Kado tersebut berkaitan dengan APBN 2025 yang mengalami defisit sebesar Rp 104,2 triliun atau setara 0,43% dari PDB per Maret 2025.

Melansir indonesiainside.id, jumlah tersebut memang masih di bawah ambang batas yang ditetapkan dalam Undang-undang APBN tahun 2024 tentang APBN 2025 yang menetapkan defisit sebesar 2,53%.

Angka defisit Rp 104,2 triliun setara 16,9% dari target defisit APBN yang sebesar Rp 616,2 triliun (2,53%) dari PDB.

Sebagaimana diketahui, angka defisit APBN ini berasal dari pendapatan negara yang baru sebesar Rp 516 triliun atau 17,2% dari target Rp 3.005 triliun. sedangkan belanja negara sudah tercatat sudah menyentuh angka Rp 620,3 triliun atau 17,1% dari target Rp 3.621,3 triliun.

Untuk pendapatan negara terdiri dari realisasi penerimaan perpajakan sebesar Rp 400,1 triliun atau 16,1% dari target Rp 2.490,9 triliun, dan penerimaan bukan pajak atau PNBP sebesar Rp 115,9 triliun atau 22,6% dari target.

Informasi secara rinci menyebutkan bahwa penerimaan perpajakan yang berasal dari penerimaan pajak adalah sebesar Rp 322,6 triliun atau 14,7% dari target Rp 2.189,3 triliun. sedangkan untuk kepabeanan dan cukai adalah sebesar Rp 77,5 triliun atau 25,7% dari target Rp 301,6 triliun.

Terkait belanja negara yang sebesar Rp 620 triliun berasal dari belanja pemerintah pusat Rp 413,2 triliun atau 15,3% dari target Rp 2.701,4 triliun. Ada juga transfer ke daerah Rp 207,1 triliun atau 22,5% dari target Rp 919,9 triliun.

Untuk menutup defisit tersebut, menukil telisik.id, pemerintah telah melakukan penarikan utang baru senilai Rp 250 triliun. Jumlah ini setara 40,6 persen dari total target defisit anggaran tahun ini. Kementerian Keuangan menyatakan bahwa realisasi pembiayaan tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai Rp 85,6 triliun.

“Kita akan tetap menjaga APBN dan terutama utang dan juga defisit kita secara tetap prudent, transparan, hati-hati,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam acara Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden Republik Indonesia di Menara Mandiri, Jakarta, seperti dikutip dari CNBC Indonesia, Kamis (10/4/2025).

Pembiayaan anggaran sebesar Rp 250 triliun tersebut mencakup penarikan utang senilai Rp 270,4 triliun yang dikurangi dengan pembiayaan non-utang sebesar Rp 20,4 triliun. Dengan demikian, komposisi pembiayaan masih didominasi oleh utang yang diterbitkan pemerintah.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, realisasi pembiayaan utang hingga 31 Maret 2025 telah mencapai 34,8 persen dari total target pembiayaan utang dalam APBN 2025 yang sebesar Rp 775,9 triliun. Sementara itu, pembiayaan non-utang baru terealisasi sebesar Rp 12,8 triliun dari target minus Rp 159,7 triliun. (*)

 

Sumber : indonesiainside.id/telisik.id/cnbcindonesia/nesto

SHARE

KOMENTAR