Aartreya - Pemerintah Kota Bogor selama ini belum memberikan perhatian lebih kepada perangkat pemerintahan terkecil yakni RT dan RW. Hal itu dibuktikan dengan minimnya insetif yang didapat. Padahal tugas yang diemban RT dan RW sangat berat, mengingat Kota Bogor memiliki kontur tanah berundak dan tak sedikit warga yang bermukim di tepi sungai.
Potensi bencana alam seperti longsor hingga banjir setiap saat mengancam. Demikian disampaikan Tim Pemenangan Pilkada Cawalkot dan Cawawalkot, Ready atau Rena – Teddy, Eko Okta Ariyanto.
“Tugas dan wewenang Ketua RT itu diatur berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2018 tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Adat Desa, Pasal 7 Ayat 1. Namun, insentif yang didapat masing-masing daerah di Indonesia berbeda-beda,” kata politisi PDI Perjuangan Kota Bogor ini, pada Kamis (5/9/2024).
Ia menyampaikan, PDI Perjuangan Kota Bogor sebagai partai pengusung paslon Cakada dan Cawakada Rena Da Frina dan Teddy Risandi sudah menyiapkan program akan menaikan honor RT dan RW se Kota Bogor.
Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bogor Bidang Politik ini juga menyampaikan alasannya dengan perbandingan besaran gaji ketua RT dan RW tahun 2024 di beberapa daerah.
“Sebagai komperasi, di Jakarta, ketua RT Rp2 juta dan Rp2.5 juta per bulan untuk ketua RW. Sementara, Bekasi Rp 5 juta per tahun untuk ketua RT dan Rp 6 juta per tahun untuk ketua RW. Di Makasar, Rp Rp 1.250.000 per bulan untuk ketua RT dan RW. Dan, Kebumen Rp2.5 juta untuk Ketua RT dan Rp3 juta untuk ketua RW,” tuturnya.
Saat ini, sambungnya, merujuk data BPS, jumlah penduduk di Kota Bogor sebesar 1.070.719. Menaikan honor Ketua RT dan Ketua RW dinilainya perlu karena, RT dan RW merupakan ujung tombak pemerintahan terkecil yang memiliki kewajiban membantu jika ada bencana hingga persoalan sosial warganya.
“Nah, di Kota Bogor, jika paslon Rena – Teddy jadi sebagai kepala daerah serta wakil kepala daerah, kami akan pastikan honor Ketua RT dan RW naik. Setidaknya, setara dengan Jakarta, Ketua RT Rp2 juta dan Ketua RW sebesar Rp2.5 juta untuk di Kota Bogor. Duitnya dari mana? Itu sudah pikirkan dan akan kita jawab nanti jika Rena – Teddy terpilih,” tandasnya.
Sementara, Koodinator Tim Pemenangan Pilkada PDI Perjuangan, Vayireh Sitohang menyampaikan sudah bersepakat, siap menaikan honor RT dan RW jika paslon Rena- Teddy terpilih.
“RT dan RW itu memiliki tugas pokok dan fungsi yang berbeda-beda sesuai dengan peraturan daerah masing-masing. Namun, secara umum, beberapa tugas dari RT dan RW dalam lingkungan desa atau kelurahan yakni melancarkan pelayanan masyarakat, dalam hal ini meningkatkan kinerja pemerintah kelurahan dalam menangani warga,” tukas pria yang juga Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bogor Bidang Pemenangan Pemilu.
Secara detil, ia merinci, jumlah RT dan RW di masing-masing kecamatan. Di Bogor Selatan, sebut Vayireh, jumlah RT sebanyak 764 dan RW 190. Selanjutnya, Bogor Timur RT sebanyak 357 dan RW 67. Kemudian, Bogor Utara RT 558 dan RW 109. Selanjutnya, Bogor Tengah RT 433 dan RW 99. Lalu, Bogor Barat RT 853 dan RW 197. Terakhir, Tanah Sareal RT 687 dan RW 139.
“Jadi, total RT di Kota Bogor sebanyak 3.652 dan RW 801. Setidaknya, jika para ketua RT dan RW memiliki insentif yang manusiawi sebesar Rp2 juta dan Rp2.5 juta, maka mereka akan lebih semangat membantu warga, terutama yang pra sejahtera. Serta, sigap merespon potensi bencana. Mereka, para ketua RT dan ketua RW ini sudah sepatutnya dimanusiakan, karena mereka juga bagian dari pilar pemerintah daerah,” tuntas politisi yang akrab disapa Bang Rinto ini. (Nesto)