Aartreya – Aktivis 98, Eko Okta Ariyanto menilai pernyataan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan yang menjadi salah satu pengusung capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka diduga kuat berunsur penisataan agama, serta melanggar UU ITE, UU Pemilu dan KUHP.
Ia berujar, video yang beredar dengan kelakar ucapan Zulhas sapaan akrap Zulkifli Hasan- menyebut perubahan sikap masyarakat, seusai surah Al-Fatihah dilafalkan imam Magrib. Ia menilai candaan bernuansa agama, dan laporan penistaan agama ini sebagai bentuk pendidikan politik yang buruk bagi masyarakat.
“Pernyataan Menteri Perdagangan yang juga Ketua Umum PAN mengenai cara shalat dengan mempolitisasi agama karena yang bersangkutan merupakan pendukung Prabowo, sangat jelas melanggar dugaan tindak pidana penistaan agama dan pelanggaran administrasi pemilu,” kata Eko, pada Jumat (22/12/2023).
Aktivis Front Pemuda Penegak Hak Rakyat (FPPHR) 98 ini menyesalkan agama dijadikan materi politik dan candaan. Ia pun menyampaikan, Ketum PAN ini perlu dilaporkan polisi.
“Agama kok dipolitisasi hanya demi menyanjung tokoh capres yang didukungnya. Enggak benar ini! Dilihat dari aspek hukum sudah masuk dalam kategori penistaan agama dan bagian daripada upaya memperolok serta mempermainkan agama demi kepentingan politik,” tandasnya.
Sebagai informasi, baru-baru ini viral video Zulkifli Hasan Menteri Perdagangan menyebut bacaan salat sebagai bahan bercandaan dan disangkutkan dengan Calon Presiden Prabowo Subianto.
Zulkifli Hasan saat berbicara di atas podium tersebut diniali sudah menyinggung soal agama Islam. Hal ini bermula ketika Zulkifli Hasan menceritakan ada beberapa pihak yang ganti bacaan AMIN saat salat. Zulkifli menyampaikan hal tersebut saat hadir di sebuah acara Rakernas APPSI 2023 dimana ia datang sebagai Menteri Perdagangan.
Pada salah satu potongan video, Zulkifli sedang memberikan sambutan dan membahas tentang serba-serbi pendukung Prabowo Subianto. Zulkifli menyebut bahwa ada pendukung yang saat ini memilih diam saat selesai baca Al Fatihah. Dan, Zulkifli juga mengatakan, ada pendukung yang jari tangannya malah menunjuk dua bukan hanya telunjuk.
“Jadi kalau sholat maghrib, baca Al Fatihah, ada yang diam sekarang Pak, saking cintanya sama Pak Prabowo, itu kalau Tahiyatul akhir Pak Kiai, kan tangannya gini (sambil menunjukkan jari telunjuk), sekarang banyak yang gini pak (menunjukkan dua jari),” ungkap Zulkifli dikutip dari yang diwartakan sejumlah media. (Kiki Ardesti)