Halbil dan Peresmian Gedung, Dadang dan Ono Surono Ajak Jaga PDI Perjuangan dan Bu Mega dengan Semangat Menyala

80
Dari kiri ke kanan : Gedung baru PDI Perjuangan Kota Bogor, Dadang Iskandar dan Ono Surono

Aartreya – Bertempat di kantornya, Jalan Ahmad Yani II No 4, Tanah Sareal, DPC PDI Perjuangan Kota Bogor menggelar Halal Bihalal dan peresmian gedung baru, pada Minggu (27/4/2025).

Dihadiri jajaran pengurus DPC, PAC hingga para Ketua Ranting PDI Perjuangan se Kota Bogor, serta Ketua dan Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar yakni Ono Surono, Tom Maskur dan Jaenudin. Serta, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bogor Bayu Syahjohan, mantan ketua dan sekretaris DPC PDI Perjuangan terdahulu, Untung Maryono dan Slamet Wijaya, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bogor Dadang Iskandar Danubrata menyampaikan laporan tuntasnya renovasi.  

Politisi yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Bogor ini menyampaikan, dipersoleknya Gedung DPC PDI Perjuangan Kota Bogor dari semula satu lantai dan kini dua lantai, dilengkapi perluasan ruang serba guna dan penambahan lima ruangan di lantai dua, serta tiga kamar mandi, berkat kerja gotong royong.

“Alhamdulilah, sejak Maret lalu, pembangunan Gedung DPC PDI Perjuangan Kota Bogor sudah selesai, selama satu setengah tahun,” kata Dadang.

Ia juga mengucapkan terimakasih kepada kader PDI Perjuangan yang telah ikut melakukan partisipasi Pembangunan Gedung DPC PDI Perjuangan Kota Bogor. Dadang juga mengucapkan terimakasih dan menyebut nama mantan anggota DPR RI Diah Pitaloka, Ono Surono serta anggota PDI Perjuangan Jabar. Dan, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Bogor periode 2019 – 2024 yakni ia sendiri, Atty Somadikarya, Syarif Sastra, Iwan Iswanto, Ujang Sugandi, Laniasari, Ence Setiawan, dan mendiang Siti Maesaroh.   

“Ucapan terimakasih, mereka semua ikut bergotong royong Pembangunan Gedung DPC ini. Ucapan terimakasih seluruh pengurus DPC PDI Perjuangan Kota Bogor periode 2019-2025. Dan, juga ada (partispasi.red) Pak Husdi dan Ibu Suparti. Ucapan terimakasih juga kepada Satgas PDI Perjuangan Kota Bogor yang ikut mengecor. Juga, rekan-rekan semua yang mendoakan sehingga memiliki gedung baru,” ucapnya.

Dadang juga bertutur, hanya dua partai di kota hujan yang memiliki lahan dan Gedung milik sendiri yakni didahului PDI Perjuangan dan selanjutnya PKS.    

“Secara khusus saya ucapkan kepada senior partai yang juga berkat perjuangannya terdahulu, mendiang Bapak Raflimukti (mantan Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bogor sebelumnya). Serta Pak Untung Maryono, Slamet Wijaya, Jefri Ricardo (mantan Ketua, Sekretaris serta Waket DPC PDI Perjuangan Kota Bogor sebelumnya) yang sudah memperjuangkan tanah dan bangunan Gedung DPC PDI Perjuangan Kota Bogor,” imbuh Dadang.

      

Pada kesempatan itu, seluruh jajaran pengurus partai berlambang banteng bulat kota hujan menyampaikan deklarasi setia pada Megawati Soekarnoputri jelang gelaran kongres PDI Perjuangan mendatang.     

Sementara Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar, Ono Surono dalam sambutannya mengawali dengan ucapan mohon maaf lahir dan batin. Dia juga menyampaikan saat ini partai besutan Megawati Soekarnoputri tengah dalam ujian badai politik.

“Seperti diketahui, di seluruh Jabar, dan walbilkhusus di Kota Bogor, terlihat didepan mata, ancaman dan hambatannya. Dan, bagaimana Sekretaris PDI Perjuangan (Hasto Kristiyanto.red) dikriminalisasi atas sebuah kasus yang tidak jelas, malah sudah ada terpidananya, malah sudah bebas, kini didaur ulang,” tukas Ono Surono.

Lebih lanjut ia menyampaikan, pada setiap perjalanan siding Hasto Kristiyanto di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, apa yang ditanyakan jaksa disebutnya sama seperti pertanyaan di pengadilan pada 2020 lalu.

“Sehingga ini jelas adalah kasus daur ulang yang semata-mata ingin merusak PDI Perjuangan. Setiap kali siding ada massa pendemo tandingan. Itu jelas bukan semata-mata demo, tapi sudah masuk unsur politik, untuk mendiskriditkan PDI Perjuangan, untuk menghancurkan dan menjelekan nama PDI Perjuangan di mata publik,” lugas Ono Surono.

Meski demikian, sambung Ketua DPD PDI Perjuanan Jabar, para kader militan bateng makin solid dan pantang menyerah.

“Harus kita lawan! Sepakat? Hal itu merupakan contoh nyata, bahwa gangguan PDI Perjuangan ada. Bagimana pileg, pilpres hingga pilkada di Jabar terus diganggu. Tapi, PDI perjuangan punya sejarah Panjang, dan tidak bisa diacak-acak. PDI Perjuangan tetap tegak berdiri, karena memiliki kader yang punya solidaritas dan soliditas yang kuat,” tuntas Ono disambut tepuk tangan dan teriakan merdeka kader PDI Perjuangan Kota Bogor. (Eko Okta)       

 

SHARE

KOMENTAR