Aartreya – Lembaga Pusat Polling Indonesia (PUSPOLL) yang tergabung dalam Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (PERSEPI) baru-baru ini merilis hasil survei Kota Bogor menjelang Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bogor 2024.
Survei tersebut dilaksanakan pada 12 - 17 November 2024. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur dengan Jumlah sampel sebanyak 600 responden yang tersebar diseluruh kecamatan di Kota Bogor. Dan, menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error ± (4%) pada tingkat kepercayaan 95%. Usia minimum responden adalah 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih.
Peneliti Utama Survei Puspoll Luqmanul Hakim melalui rilisnya menyampaikan, ada beberapa temuan menarik yaitu:
- Tingkat pengetahuan masyrakat terhadap PILKADA Serentak 27 November di Kota Bogor sudah cukup tinggi, 88,2% responden mengaku sudah mengetahui tentang pelaksanaan PILKADA serentak. Selain itu 91,5% responden mengaku akan ikut mencoblos atau memilih pada PILKADA serentak 27 November 2024 nanti.
- Pada Tingkat popularitas dan akseptabilitas calon Walikota Bogor. Dedie Rachim menempati posisi pertama dengan popularitas mencapai 70,5% dan akseptabilitas 64,3%. Kemudian Atang Trisnanto dengan popularitas 62,2% dan akseptabilitas 54,3. Lalu nomer tiga ada Rena da Frina dengan popularitas 59,5% dan akseptabilitas 53,8%. Kemudian ada Sendi ferdiansyah dengan Popularitas 58,9% dan akseptabilitas 52,3%. Diposisi terakhir ada Raendi Rayendra popularitas 54,8% dan akseptabilitas 46,8%.
- Untuk Elektabilitas pasangan calon Walikota Bogor 2024, urutan pertama pasangan Dedie Rachim dan Jenal Mutaqin dengan 29,6%, kemudian Atang Trisnanto dan Annida Allivia dengan 20,2%. Lalu nomer tiga ada pasangan Rena da Frina dan Achmad Tedy Risandi dengan 18,4%. Kemudian pasangan Sendi Ferdiansyah dan Melli Darsa dengan 17,1% dan terakhir pasangan Raendi Rayendra dan Eka maulana dengan 8,4%. Sedangkan 6,3% responden menjawab tidak tahu tidak jawab.
- Dalam hal kemantapan pilihan 58,2% responden mengaku sudah mantap akan pilihannya. Sedangkan 34,7% mengaku masih mungkin berubah. Sementara 7,2% menjawab tidak tahu.
- Sedangkan dalam hal waktu kemantapan dalam menentukan pilihan 40,8% responden mengaku saat ini sudah mantap dengan pilihannya. Kemudian 36,4% akan memantapkan pilihan pada seminggu sebelum pemilihan dan pada saat di kotak suara. Artinya dalam waktu satu minggu kedepan menjelang pencoblosan masih bisa terjadi perubahan secara electoral dalam pemilihan Walikota Bogor 2024.
- Toleransi politik uang dalam pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bogor juga cukup tinggi. 70,2% responden memaklumi adanya politik uang atau pemberia n dalam pemilihan walikota Bogor. Sedangkan 25,3% responden menjawab tidak dapat dimaklumi. (Eko Okta)