Tampil Sarat Humor Berbagi Kiat Sukses Politik, Bambang Pacul Ajak Korea Melenting Menangkan Pilkada

50
Bambang Pacul saat menjadi pemateri di Pelatnas Pilkada PDI Perjuangan di Puncak, Bogor. Foto, ist

Aartreya – Hari kedua, gelaran pelatihan tim pemenangan Pilkada 2024 gelombang ke-3 yang diselenggarakan DPP PDI Perjuangan, Ketua Badan Pemenangan (BP) Pemilu PDI Perjuangan, Bambang 'Pacul' Wuryanto tampil sebagai pemateri, di Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, pada Rabu (24/7/2024).

Acara Pelatihan Nasional Tim Pemenangan Pilkada itu bertajuk 'Bangkit, Bergerak, Menang' selama tiga hari, Selasa – Kamis, (23-25/7/2024) tersebut juga dihadiri Ketua Tim Pemenangan Nasional Pilkada 2024 PDI Perjuangan, Adian Napitupulu, dan Sekretaris Tim Pemenangan Nasional Pilkada 2024 PDI Perjuangan, Aria Bima.

“Saya sebetulnya lagi sakit. Tapi, demi pemenangan partai, saya paksakan diri hadir di pelatnas Pilkada PDI Perjuangan ini,” kata Bambang Pacul didepan 600 peserta tim pemenangan PDI Perjuangan dari lintas daerah.

Pada kesempatan itu, Bambang Pacul yang sukses kembali menduduki kursi DPR RI periode 2024-2029 dengan raihan 128.116 suara di Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah IV berbagi kiat strategi pemenangan memotivasi peserta pelatnas.  

"Jika bisa memenangkan pilkada, maka kita semua memiliki kesempatan untuk menyejahterakan rakyat," imbuhnya.

Bambang Pacul mengatakan dalam pertarungan pilkada perumusan strategi harus dilakukan secara serius dengan menyesuaikan konteks masing-masing daerah. Setelah hal itu dilakukan, pengorganisasian tim kampanye mulai dari relawan, tim sosial media, hingga tim kampanye 'door to door' harus dilakukan terstruktur sehingga pertarungan pilkada dapat dimenangkan.

“Cakada PDI Perjuangan ini berlatarbelakang dari beragam klas sosial. Sebagai petarung, kader PDI Perjuangan itu pantang menyerah. Semangat menangkan pertarungan harus jadi yang utama,” lanjutnya.

Gaya komunikasi sarat humor politisi senior PDI Perjuangan yang booming dengan istilah yang dicetuskannya, yakni ‘korea melenting’ membuat peserta pelatnas bersemangat mendengarkan. ‘Korea’ menurut Bambang Pacul adalah orang yang berasal dari kelas bawah.

Mereka biasanya berada dalam belenggu kemiskinan. Tapi, seorang ‘korea’ punya kehendak subjektif yang tinggi. Dengan keteguhan hati dan keuletannya, mereka kemudian mampu untuk menduduki strata sosial tingkat atas.          

“Seorang ‘korea’ harus mengenali dirinya sendiri, mesti memilih apakah akan mengembangkan mind (pemikirannya), kekuasaan (power), atau finansial. Apabila memilih power, maka para ‘korea’ harus mencari galah yang tepat dan Partai politik adalah jawaban. Satu-satunya standar moral yang dimiliki oleh para ‘korea’ adalah berempati pada kaum miskin. Mereka memiliki rasa peduli yang otentik, sebab pengalaman tersebut pernah dirasakannya pada titik yang ekstrem,” tuntasnya.

Sebagai informasi, Bambang Wuryanto lulusan Teknik Kimia Universitas Gajah Mada pada tahun 1988 dan Universitas Padjajaran pada tahun 1993. Mengawali karier di dunia politik dengan mengikuti Badiklatpus DPP PDI Perjuangan pada tahun 2000-2004. Setelah itu, Bambang pun dipercaya untuk menjadi staf ahli Fraksi PDIP di MPR. Bambang merupakan anak petani yang kini sukses.

Pemberian nama ‘Pacul’ tersebut bermula ketika dirinya duduk di bangku sekolah menengah atas. Nama "Bambang" sendiri umum dimiliki oleh beberapa teman di sekolahnya. Nama belakang digunakan merujuk pada istilah tertentu, seperti Pacul, Fosil, hingga Panu yang saat itu diberikan kepada salah satu temannya. Istilah "Pacul" pada nama belakangnya diberikan mengingat latar belakang keluarganya sebagai petani dan berasal dari desa. Selain itu, nama "Bambang" yang ada pada namanya memiliki makna ksatria atau bangsawan dalam adat Jawa. (Eko Okta)

SHARE

KOMENTAR