Alumni IPB Gelar Dialog Capres, Cuma Ganjar dan Anies yang Datang

196
Ganjar Pranowo saat Food & Agriculture Summit III dan dialog Calon Presiden RI 2024-2029, di IPB Internasional Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/12/2023).

Aartreya – Selama dua hari berturut-turut, Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar Food Agriculture Summit III dan Dialog Calon Presiden RI 2024-2029 pada Senin dan Selasa (18-19/12/2023), di IPB International Convention Center (IICC) Botani Square, Kota Bogor.

Gelaran acara HA IPB bertema Mewujudkan Kedaulatan Agromaritim sebagai Fondasi Utama untuk Indonesia Emas 2045 ini mengundang ketiga calon presiden (capres). Namun, hanya dua yang hadir memaparkan visi dan misinya dan berdialog yakni capres nomor urut 1 Anies Rasyid Baswedan dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo.

Sementara Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto tidak hadir. Media online ini tak mengetahui, kabar ketidakhadirannya. Informasi yang dihimpun pewarta, Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, hari ini, Selasa (19/12/2023), mengunjungi tiga lokasi sekaligus yakni di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, sekitar pukul 09.20 WIB. Kehadirannya di sana untuk mengikuti acara Dies Natalis UGM bertempat di Graha Sabha Pramana.

Selanjutnya, pada pukul 10.50 WIB, Ganjar melanjutkan kunjungan ke pabrik rokok, PT HM Sampoerna di Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Setelah itu, pada pukul 14.05, mantan Gubernur Jawa Tengah ini memberikan pemaparan visi-misi di International Convention Center, Baranangsiang, Kota Bogor, dalam acara yang diselenggarakan IPB.

Pada kesempatan itu, Ganjar mengungkapkan keinginannya bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam perencanaan pangan nasional bilamana dirinya terpilih di Pilpres 2024. Ia bertutur, perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang pernah memintanya untuk mengerjakan kedaulatan pangan bilamana telah terpilih menjadi Presiden dalam Rakernas PDIP beberapa waktu lalu.

" Jadi 'siap kan perencanaannya mulai sekarang' bahasanya begitu. Kalau saya enggak pak. Siapkan pertemuan dan kontrak (kerja sama) dengan IPB itu lebih pas," kata Ganjar dalam Food & Agriculture Summit III dan dialog Calon Presiden RI 2024-2029, di IPB Internasional Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/12/2023).

Menurutnya, pelibatan periset sangat diperlukan untuk membangun pusat data terintegrasi yang terangkum pada Satu Data Indonesia melalui KTP Sakti.

“Semuanya ini bisa berjalan baik, apabila didukung pusat data terintegrasi dalam Satu Data Indonesia berbasis KTP Sakti,” ucap Ganjar.

Ia juga menyoroti pentingnya data riset IPB yang seharusnya dapat diimplementasikan sebagai kebijakan negara khususnya bidang pertanian dengan pengawalan dari mahasiswa IPB.

"Kenapa hasil riset dari IPB kemudian tidak kita stempel, kita ambil sebagai kebijakan dari negara. Kita perintahkan itu dieksekusi kita kasih batas waktu, kasih anggarannya. Saya percaya. Belum kalau hasil risetnya lebih cepat, lagi terukur. Dengan segala kecanggihannya, saya percaya. Jadi apa yg disampaikan Prof. Arif (Rektor IPB) tadi tak terbantahkan. Juara IPB enggak terbantahkan itu," imbuhnya.  

Ganjar mengungkapkan, kerja ini harus Sat Set dilakukan menyusul indeks keamanan pangan Indonesia yang hanya 60,2, lebih rendah dibandingkan Singapura yang nilainya 73,1.

“Kondisi ini, tentunya bisa diatasi melalui ketersediaan pangan murah. Smart Distrubution, Smart Farming, dan Smart Fishing adalah solusi dalam mewujudkan kedaulatan pangan. Tentu untuk merealisasikan itu, sangat diperlukan periset nasional dan pusat data yang Sat Set terintegrasi dalam Satu Data Indonesia melalui KTP Sakti," ucap Ganjar. (3. Eko Okta Ariyanto)

SHARE

KOMENTAR