Pidato Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan partainya berperan besar terhadap perjalanan karier Presiden Joko Widodo (Jokowi) belakangan ini jadi perbincangan. Bahkan, pernyataan itu pun digoreng banyak kalangan. .
Tafsir menurut selera sepihak pun berkembang. Ada yang menyebut, seolah memojokan atau tak menghargai. Padahal gorengan itu jelas tak tepat. Karena, sejatinya, Megawati dan Jokowi memang sudah memiliki kedekatan sejak lama. Dan, apa yang disampaikan Megawati karena menganggap Jokowi juga bagian dari keluarga besar PDI Perjuangan.
Saat itu, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati dalam pidato politik pada peringatan HUT ke-50 PDIP yang digelar secara internal di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Selasa, 10 Januari 2023 menyampaikan dengan nada bercanda.
"Pak Jokowi itu kalau enggak ada PDI Perjuangan, duh kasihan dah," kata Megawati sembari tersenyum dengan nada bahasa kekeluargaan. Presiden Jokowi pun menanggapi dengan tersenyum.
Presiden kelima Indonesia itu pun menyampaikan alasan dari pernyataannya tersebut. Sebab, PDI Perjuangan merupakan partai politik yang memiliki hak untuk mengusung calon presiden dan wakil presiden sendiri.
Apa yang disampaikan Megawati kepada Jokowi, jelas bukan bermaksud menyentil. Tak bedanya komunikasi antara seorang ibu dengan anak, atau dengan kadernya sesame PDI Perjuangan. Sebab, sejak lama Megawati menempatkan Jokowi sebagai bagian dari keluarga PDI Perjuangan. Ada yang dilupakan publik, Jokowi sebelum menjabat Walikota Solo, merupakan pengurus PDI Perjuangan Jawa Tengah.
Jokowi, pria kelahiran Surakarta, 21 Juni 1961 sebelumnya diketahui tercatat bergabung dengan PDI Perjuangan pada tahun 2004. Kala itu, alumni Fakultas Kehutanan UGM itu menduduki posisi salah satu pengurus DPC PDI Perjuangan Solo.
Seterusnya, pada tahun 2004 itu pula Jokowi mengenal FX Hadi Rudyatmo yang sudah lebih dulu masuk DPC PDI Perjuangan Solo. Kedekatan Jokowi dan FX Hadi berlanjut saat keduanya dipercaya PDI Perjuangan dan PKB maju sebagai calon Walikota dan Wakil Walikota Solo tahun 2005.
Berkat kampanye yang gigih, Jokowi dan FX Hadi berhasil memenangkan Pilkada Solo dengan meraih suara sebesar 36,62 persen. Tak signifikan memang, tapi itu cukup membanggakan sebagai pencapaian pertama Jokowi dalam politik.
Singkatnya, kinerja Jokowi dan FX Hadi membuat masyarakat Solo puas dan berbangga. Hal itu terbukti saat Jokowi dan FX Hadi kembali mencalonkan diri dalam Pilkada Kota Solo periode kedua 2010-2015. Keduanya mengantongi suara yang sangat fantastis, 90,09 persen suara yang jarang jadi capaian di pilkada daerah manapun.
Sosok kepemimpinan Jokowi memang menjadi legenda Indonesia. Namun, tak bisa ditampik perjalanan karir politiknya juga melalui partai besutan Megawati Soekanoputri. Cerita kesuksesan Jokowi di Kota Solo dalam periode kedua, dan berkembang terdengar oleh para jurnalis media-media nasional. Bukan saja hanya karena kinerja, tapi lebih karena kepribadiannya. Terutama soal kesederhanaan, kejujuran dan kesantunan Jokowi dalam berpolitik.
Semasa mengawali jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta, di struktur partai, Jokowi saat itu menduduki posisi sebagai Wakil Ketua Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah. Kala itu, tahun 2013, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah yakni Plh M Prakorsa.
Memasuki tahun 2014, PDI Perjuangan melalui surat keputusan ketua umumnya, Megawati Soekanoputri juga yang mengusung Jokowi menjadi capres berpasangan dengan Jusu Kala hingga akhirnya unggul menjadi Presiden RI. Pengumuman itu dilakukan di Gedung Joang 45, Jalan Menteng Raya 31, Jakarta Pusat, Senin (19/05/2014).
Kala itu, Jokowi-JK diusung oleh PDI Perjuangan beserta tiga partai pendukungnya, yaitu Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Hati Nurani Rakyat. Dalam hasil pemilu legislatif yang ditetapkan resmi oleh KPU, keempat partai itu meraih total 40,33% suara.
Nah, jika kita telaah pidato Megawati jelas bukan bermaksud mengecilkan Jokowi, selaku Presiden RI. Megawati menyampaikan dalam pidatonya di HUT PDI Perjuangan ke 50 karena memang Jokowi adalah kader PDI Perjuangan. Dan, adalah benar, PDI Perjuangan yang dikomandoi Megawati berperan besar dalam perjalanan Jokowi yang juga seorang kader banteng.
(Penulis : Aktivis 98, Eko Octa)