Ingat!, perasaan yang kamu dapatkan dari lari jauh lebih baik daripada perasaan yang kamu dapatkan dari duduk-duduk sambil berharap kamu berlari. Demikian kutipan pesan bijak yang disampaikan Sarah Condor. Gaya hidup gemar olahraga lari yang jadi kebiasaan Calon Presiden Ganjar Pranowo ternyata memiliki pesan moral yang mendalam.
Tak hanya sekedar menyehatkan, lari yang menjadi olahraga rakyat jika jadi gaya hidup, selain membuat bugar juga membuat lebih energik dan terbebas dari obesitas. Juga, menyematkan sifat siap melayani dan selalu setia mencium bau keringat rakyat.
Lari yang menjadi olahraga kegemaran Ganjar Pranowo terbukti membuatnya memiliki stamina ekstra. Betapa tidak, pada Minggu pagi, (23/7/2023) di Solo, Capres usungan PDI Perjuangan ditemani putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka menyapa masyarakat melalui jalan sehat bersama ribuan kader partai besutan Megawati Soekarnoputri.
Tak ada jeda istirahat, setelah itu, pada hari yang sama, Ganjar diajak Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau langsung proses rekonstruksi Jalan Raya Surakarta-Gemolong-Purwodadi di Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah.
Padahal, sehari sebelumnya, Sabtu (22/7/2023), didampingi Gibran, dimulai pukul 06.00 WIB, Capres Ganjar Pranowo lari pagi dan blusukan di Pasar Citereup. Seterusnya, pukul 10.00 WIB, berlanjut temu ribuan kader partai pendukung di Stasion Pakansari. Selanjutnya, hingga sore hari, bertemu Gen Z di Lebaksari, Parung dan tokoh masyarakat serta tokoh agama di Bilabong, Kabupaten Bogor.
Setidaknya, kebiasaan lari membuat fisik Capres Ganjar Pranowo selalu bugar di usianya setengah abad. Tak berperut buncit, tak terlalu tua, membuatnya selalu tampil prima, energik dan selalu sigap bergerak bertemu rakyat.
Lari memang olahraga sehat. Menurut penelitian, olahraga lari bukan hanya menyehatkan secara fisik namun juga untuk kesehatan pikiran. Pada saat berlari hormon endorfin akan keluar dan membuat kita jadi merasa lebih happy dan tenang. Selain itu, olahraga lari juga identik dengan kedisplinan diri, konsentrasi dan kerja keras. Karena pada kenyataannya tak semua orang kuat berlari meski semua orang bisa mencoba olahraga lari.
Dihimpun dari berbagai sumber, budaya sehat tak berperut buncit, juga menjadi gaya hidup masyarakat Jepang. Di Negara matahari terbit ini, mengharamkan memiliki tubuh gendut. Karena itu, setiap penduduk Jepang akan sangat berusaha membuat tubuh mereka tetap ramping hingga masa tua.
Cara diet orang-orang Jepang rasanya patut ditiru.Tak hanya rakyatnya, para pejabatnya juga dilarang berperut buncit. Namanya shokuiku. Pada dasarnya, shokuiku adalah filosofi orang Jepang yang dimaksudkan untuk mendorong kebiasaan makan yang sehat. Selain menjaga pola makan, olahraga seperti lari, dianggap bagian yang harus dilakukan untuk selalu sehat serta lebih disiplin dan energik.
Lebih dari itu, di Jepang juga diberlkukan hukum wajib berpostur langsing diberi nama Metabo Law atau Metabo. Hukum yang sudah ada sejak tahun 2008 ini, mengharuskan laki-laki di atas usia 40 tahun tidak boleh memiliki lingkar pinggang lebih dari 85 centi meter (cm). Dan, hukum tersebut tidak berlaku untuk para atlet Sumo yang menjalani karirnya di bawah usia 40 tahun.
Sementara di Indonesia, perut buncit masih menjadi salah satu masalah kesehatan kebanyakan orang Indonesia saat bertambah usia. Hal ini bisa disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat, seperti kurang berolahraga, hingga mengkonsumsi makanan yang sembarangan. Kebalikan dari masyarakat Jepang, di Indonesia, para pejabatnya banyak yang beperut buncit.
Perut buncit tidak hanya akan mempengaruhi penampilan, namun juga dapat mengganggu kesehatan tubuh secara keseluruhan karena adanya penumpukan lemak seperti obesitas, dan kurangnya pembakaran kalori. Selain itu, lekat dengan anggapan malas gerak, tak energik, dan lebih sering berada dibelakang meja yang sudah tentu malas bertemu rakyat.
Nah, jika pembaca memilih sehat, serta menyukai olahraga seperti lari, ada baiknya kita bumikan gaya hidup sehat mengantisipasi perut buncit. Bahkan, kalau perlu menolak pejabat atau calon berperut buncit. Sebab, postur tubuh ideal menunjukan sifat tak malas gerak. *
(Penulis : Aktivis 98, Eko Okta Ariyanto, SE)