Selamat Jalan Pejuang Bhinekais Romo Budiyono

159
Rudi Harsa Tanaya dan Yuke saat hadiri pemakaman Romo Budiyono

Aartreya – Politisi PDI Perjuangan Ignatius Budiyono, dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Non Muslim Paragazen, Desa Palasari, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, pada Senin (17/2/2025). Sederet rangkaian bunga dukacita, diantaranya dari DPD PDI Perjuangan Jabat hingga DPC PDI Perjuangan Kota Bogor terlihat di pemakaman.   

Budiyono, sebelumnya pernah menjabat Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cianjur 2015-2019, dan Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat selama dua periode 1999 – 2019. Ia tutup usia pada Minggu dini hari (16/2/2025).  

Sejawatnya di PDI Perjuangan turut mengantarkan kepergian pria yang kerap dipanggil Romo Budiyono di TPU Paragazen. Mereka yakni Ketua dan Wakil DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono, Tom Maskun, mantan anggota DPRD Jabar Rudi Harsa Tanaya, Habib Riza Al Habsy. Kemudian, Ketua DPC dan Sekretaris DPC Kabupaten Cianjur Susilowati dan Dadang Tarmo serta jajaran pengurus. Hingga, karib mendiang yakni Didin, Adeb, BP Pemilu Jabar Mulyadi hingga Yuke Rudiatma.

“Kami telah kehilangan sahabat juga orangtua yang baik, Romo Budiyono. Selama hayatnya Romo dan Habib (Riza Al Habsy) bahu membahu membantu dunia pendidikan, desa dan juga tempat ibadah (muslim dan non muslim),” kata Mulyadi atau yang kerap dipanggil Kimung.  

Ia pun mengenang yang sudah dilakukan Romo Budiyono. Meski non muslim, namun ia banyak membantu kalangan Muslim membangun tempat ibadah di Cianjur.  

“Julukan Romo di Pakidulan (Cianjur Selatan) disebut Romo Sejuta Mushola. Karena, begitu banyaknya sapras tempat ibadah yang dibantu mendiang Romo. Semboyannya ‘perjuanganku ditunggu banyak orang’, mengingat kepedulian dan keberpihakan romo terhadap wong cilik di daerah. Selamat jalan Romo, perjuangan Romo akan selalu kami lanjutkan,” imbuh Kimung.

Sementara, kader lawas PDI Perjuangan Kota Bogor, Yuke Rudiatma yang hadir bersama Rudi Harsa menyampaikan, perjuangan Romo patut menjadi tauladan.

“Mendiang merupakan sosok bhinekais, meski non Muslim namun ia memberikan perhatian besar kepada umat Muslim. Keluarga besar PDI Perjuangan sangat kehilangan figur orang baik seperti beliau. Mendiang Romo berpulang karena sakit di kediaman anak perempuannya di Antapani, Bandung. Sebelumnya, ia tinggal di Cimacan. Sang istri lebih dulu berpulang menghadap Tuhan YME,” tuntas Yuke. (Eko Okta)    

SHARE

KOMENTAR