Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Bupati Bogor Ade Yasin dalam operasi tangkap tangan (OTT) Selasa (26/4/2022) malam hingga Rabu (27/4/2022) pagi. Padahal pada dua hari sebelumnya, Bupati Ade Yasin mengeluarkan larangan kepada ASN menerima gratifikasi.
Melansir dari Suara.com, dalam SE Bupati Bogor Nomor 700/547-Inspektorat disebutkan setiap ASN, pimpinan, dan karyawan BUMD dilarang melakukan permintaan, pemberian, serta penerimaan gratifikasi yang berhubungan dengan jabatan atau kewenangannya berkaitan dengan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah atau pandemi COVID-19.
"Tindakan tersebut dapat menimbulkan konflik kepentingan, bertentangan dengan peraturan atau kode etik, dan memiliki risiko sanksi pidana," kata Ade Yasin di Cibinong, Bogor mengutip dari Antara.
ASN di lingkungan Pemkab Bogor juga dilarang memanfaatkan kondisi pandemi COVID-19 atau Lebaran sebagai kesempatan untuk melakukan tindakan koruptif.
Dia menjelaskan larangan tersebut berdasarkan pada ketentuan Pasal 12 B dan Pasal 12 C Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Dilansir dari SerambiNews.com, aceh.tribunnews.com pada Selasa siang, Ade Yasin diketahui masih sempat menerima kunjungan dari Sarman Simanjorang, yang merupakan WKU Kadin Indonesia yang juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif APKASI. Namun pada malam harinya, ia diketahui kena OTT KPK yang dilakukan di daerah Jawa Barat tersebut.
Selain Ade Yasin, KPK juga menangkap pihak dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) perwakilan Jabar. Menurut KPK, OTT dilakukan karena ada dugaan tindak pidana korupsi pemberian dan penerimaan suap. Saat ini KPK masih memeriksa pihak-pihak yang ditangkap tersebut dan dalam waktu 1×24 jam.
Dari akun Instagram Ade Yasin, Rabu, masih ada postingan terakhir dirinya sebelum kena OTT KPK. Adik kandung mantan Bupati Rahmat Yasin itu tampak me-repost unggahan Sarman Simanjorang. Pada foto itu, keduanya tampak berdiri berdampingan sambil mengacungkan lima jari ke arah kamera. Tidak diketahui foto itu diambil di mana, namun sepertinya pertemuan keduanya dilakukan di Bogor.
Hal itu terlihat pada caption yang ditulis oleh keduanya.
"Landing di Soetta dari Manado langsung ke Bogor ketemu Bupati Bogor ibu @ademunawarohyasin koordinasi persiapan Rakernas APKASI dan malam Final Pemilihan Putri Otonomi Indonesia yg akan dilaksanakan pertengahan bulan Juni 2022," tulis Sarman Simanjorang.
Me-repost postingan tersebut, Ade Yasin pun menyampaikan rasa terimakasih.
"Jadwal yg padat, msh sempat ke Bgr, luar biasa abng kita nie..," tulis Ade Yasin.
Sebelum menjabat Bupati Bogor, dikutip dari laman bhayangkari.or.id, Ade Yasin yang lahir pada 29 Mei 1968 sebelum terjun ke dunia politik, berprofesi sebagai pengacara yang membela masyarakat tidak mampu dan termarginalkan selama 11 tahun.
Mengutip Kompas.com, Ade terjun ke dunia politik tahun 2008 melalui Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Jabatan politik pertama peraih gelar master dari Universitas Djuanda Bogor itu adalah dengan menjadi anggota DPRD Kabupaten Bogor periode 2009-2014.
Ade kemudian terpilih lagi untuk periode kedua tahun 2014-2018. Ade masuk di Komisi A membidangi hukum, pemerintah, dan peraturan-peraturan. Di parpol, Ade cukup aktif. Ade terpilih menjadi Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Kabupaten Bogor untuk periode 2010-2015.
Dari Ketua Cabang PPP Bogor, Ade melangkah ke tingkat Provinsi Jabar dan terpilih menjadi Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Provinsi Jabar untuk periode 2015–2020 yang membawahkan 27 DPC di Jabar. Ade juga aktif di sejumlah organisasi kemasyarakatan, seperti Pembina P2TP2A Kabupaten Bogor sampai sekarang, Muslimat NU, KPPI, dan Anggota Dewan Penasehat MUI Kabupaten Bogor.
(Sumber : Suara.com/ Antara.com/ SerambiNews.com/ Kompas.com)