Aartreya – Semarakan Bulan Bung Karno, DPD PDI Perjuangan Jawa Barat menggelar kegiatan Soekarno Fun Run yang dilaksanakan pada Minggu, (8/6/2025). Acara tersebut merupakan bagian dari peringatan 124 tahun kelahiran Presiden Pertama Republik Indonesia, Soekarno. Ajang ini tak sekadar olahraga massal, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap sejarah perjuangan bangsa yang lekat dengan Kota Bandung.
Sebanyak 6.601 pelari, termasuk perwakilan dari 27 DPC PDI Perjuangan kota dan kabupaten se Jabar turut ambil bagian menempuh rute yang sarat nilai sejarah, yakni Jalan Merdeka - Jalan Lembong - Jalan Veteran - Jalan Ahmad Yani - Jalan Asia Afrika - Jalan Banceuy - Jalan Suniaraja - Jalan Stasiun Timur - Jalan Perintis Kemerdekaan - Jalan Wastukencana.
Lalu, apa manfaat lari? Olahraga lari merupakan salah satu aktivitas fisik yang paling banyak diminati. Tak hanya murah dan bebas biaya, ada banyak manfaat olahraga lari bagi kesehatan yang tidak boleh dihiraukan.
Manfaat olahraga lari ini bisa berdampak baik bagi kesehatan dan kebugaran tubuh ke depannya khususnya pada jantung, daya tahan tubuh meningkat, dan manfaat lainnya yang mungkin belum disadari sebelum melakukan aktivitas olahraga lari.
Dikutip dari berbagai sumber, olahraga lari bukan sekadar aktivitas fisik saja, melainkan kunci untuk menuju kesehatan dan kebugaran tubuh yang optimal. Tidak hanya membangun kekuatan ototr, namun juga menjadi peluang untuk membersihkan pikiran dari stres sehari-hari dan tentunya untuk kesehatan dan kebugaran tubuh.
Melansir klikdokter.com, lari secara teratur merupakan cara yang mudah untuk mencegah terjadinya kelebihan berat badan. Jogging selama setengah jam mampu membakar sekitar 300 kalori. Selain itu, juga memperkuat sistem imunitas. Aktivitas ini merangsang sirkulasi makrofag sehingga dapat menghalau infeksi, baik itu infeksi bakteri maupun infeksi virus. Karena itu, jogging secara konsisten akan membuat tubuhmu lebih bugar dan tidak mudah sakit.
Lari juga baik untuk jantung. Karena, saat jogging, jantung benar-benar terpompa. Hal ini membantu memperkuat jantung dan pembuluh darah, serta meningkatkan aliran oksigen ke seluruh tubuh. Sebuah studi pada tahun 2014 menemukan bahwa pelari 45 persen lebih kecil kemungkinannya meninggal karena serangan jantung daripada non-pelari.
Selain itu, juga meningkatkan kesehatan paru-paru. Paru-paru akan bekerja lebih keras untuk memasok oksigen tambahan yang dibutuhkan otot kamu. Alhasil, hal tersebut membantu paru-paru kamu menjadi lebih kuat. Serta, menurunkan resistensi insulin. Resistensi insulin terjadi ketika sel-sel tubuh kamu tidak memberi respons terhadap insulin, yaitu hormon yang mengontrol kadar glukosa. (klikdokter/Eko Okta)