Aartreya - Animo masyarakat Ciheuleut, Kelurahan Baranangsiang, Kota Bogor yang rindu bertemu Calon Walikota (Cawalkot) Bogor Nomor Urut 4, Rena Da Frina yang berpasangan dengan Cawawalkot Teddy Risandi ternyata tak terbendung. Terbukti, sekitar 100 warga setempat yang didominasi kaum ibu rela datang ke lokasi acara meski dihadang hujan dan menunggu cawalkot idolanya, sekitar setengah jam.
“Pada pukul 09.30 WIB, warga sudah pada datang ke tempat acara yang berlokasi di tempat terbuka, menggunakan lapangan bulutangkis. Tapi mendadak, kisaran pukul 10.00 WIB hujan datang mengguyur, karena sebelumnya cuaca sudah mendung,” kata pengurus PAC Bogor Timur, PDI Perjuangan Kota Bogor, Asep Zarkasih, pada Senin (11/11/2024).
Beruntungnya tak jauh dari lokasi acara, ada tenda hajatan warga yang belum dibongkar pemiliknya dan warga pun berteduh.
“Alhamdulilah, sekitar 100 warga saat hujan datang, memilih bertahan di lokasi acara. Bahkan, ada juga yang baru datang walau hujan. Selang beberapa lama, Cawalkot Bogor Bu Rena pun datang dan menyampaikan permintaan maaf karena terhalang macet di jalan dan hujan dari lokasi temu warga di tempat berbeda,” imbuhnya.
Warga pun terlihat antusias saat Cawalkot Rena Da Frina sampaikan program yang diusung bersama Cawawalkot Teddy Risandi. Suasana cair dan kedekatan warga makin terasa, saat Rena membuka dialog diselingi canda tawa dan quiz.
Rena mengatakan bahwa Kota Bogor saat ini membutuhkan figur ibu sebagai pemimpin selanjutnya. Oleh karena itu, Cawalkot Bogor Nomor Urut 4 itu menyatakan bahwa dia akan menjadi 'ibu' seperti yang diinginkan mayoritas penduduk Kota Bogor untuk sejahterakan masyarakat.
"Kami akan mencatatkan sejarah baru untuk pertama kalinya Kota Bogor dipimpin oleh seorang perempuan. Ibu bagi seluruh warga Kota Bogor," ucap Rena Da Frina didepan warga.
Dia berujar, bahwa kondisi saat ini menunjukkan bahwa Kota Bogor sangat siap untuk dipimpin oleh seorang ibu dan perempuan.
"Saya, bersama Teddy akan membuktikan bahwa Kota Bogor sudah ‘siap’ untuk dipimpin oleh seorang ibu dan perempuan," ujar Rena bersemangat. (Eko Okta)
