KOTA BOGOR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kota Bogor melaporkan, terdapat 24 kejadian bencana di lokasi yang berbeda-beda, sebagai dampak tingginya intensitas curah hujan yang mengguyur Kota Bogor pada Minggu (7/11/2021). Adalah Kecamatan Bogor Utara merupakan salah satu wilayah yang menjadi langganan banjir.
Camat Bogor Utara, Marse Hendra Saputra saat diwawancarai media online ini membenarkan, banjir sering terjadi di lingkungannya.
“Beberapa titik di Kelurahan Tanah Baru, Ciluar dan sekitarnya, kerap terjadi banjir. Tapi, itu merupakan banjir lintasan. Yang artinya, setelah hujan selesai, atau 2 atau 3 jam setelahnya, banjir umumnya akan menyurut. Penyebab, terjadi banjir di Kecamatan Bogor Utara karena curah hujan yang cukup ekstrim,” tuturnya melalui sambungan telepon, Kamis (11/11/2021).
Disampaikannya, ada beberpa penyebab seringnya terjadi banjir.
“Salah satunya, terkiat penataan lingkungan sehingga ada beberapa titik pemicu banjir lintasan. Seperti tembok penahan yang sudah tidak ada, seperti Ciheuleut dan lainnya. Selain itu, juga adanya pertemuan dua Ssungai Ciheuleut dan Ciluar. Perlu dibuat sodetan. Sehingga, aliran ini tidak bertemu secara langsung yang berkaibat banjir,” analisanya.
Tak hanya itu, penyebab Kecamatan Bogor Utara sering terjadi banjir karena ada 6 titik pintu air di beberapa lokasi yang tidak terpakai.
“Aliran di Bogor Utara dulunya irigasi, yang mengarah ke Katulampa. Dulu tidak ada efek banjir, karena jumlah bangunan dan penduduk. Tapi, kini, semakin banyak, perlu dilakukan penataan. Kami, sudah mengusulkan untuk dan akan dijadwalkan perbaikan. Hal itu sudah disampaikan ke dinas terkait sebagai langkah antisipasi banjir. Berikut juga nantinya, akan diusulkan melalui musrenbang,” tuntasnya.
Sebagai informasi, pekan lalu, Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD Kota Bogor, melaporkan, ada sejumlah lokasi terdampak bencana, selain di Kecamatan Bogor Utara. Bencana tanah longsor terjadi di Sembilan titik lokasi. Longsor dilaporkan terjadi di Kampung Ciheuleut Pakuan, RT. 03 / RW. 06, Kelurahan Tegal Lega, Kecamatan Bogor Tengah. Longsor juga terjadi di RT. 03 / RW. 01, Kelurahan Kerta Maya, Kecamatan Bogor Selatan.
Bencana tanah longsor juga terjadi di Kampung Karamat, RT. 05 / RW. 01, Kelurahan Panaragan, Kecamatan Bogor Tengah, dan juga RT. 04 / RW. 05, Kelurahan Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara. Selain itu, tanah longsor juga dilaporkan terjadi di Jalan Ardio Blok Ardio 5 No. 26, RT. 01 / RW. 06, Kelurahan Cibogor, Kecamatan Bogor Tengah, RT. 01 / RW. 10, Kelurahan Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara.
Selain itu, longsor terjadi di Kampung Babakan Undak, RT. 02 / RW. 01, Kelurahan Lawang Gintung, Kecamatan Bogor Selatan, dan juga diwilayah Kampung Dekeng, RT. 02 / RW. 01, Kelurahan Genteng, Kecamatan Bogor Selatan. Sementara tebingan longsor juga terjadi di RT. 07 / RW. 15, VBI 3, Kelurahan Kedung Halang, Kecamatan Bogor Utara.
Tak hanya longsor, bencana banjir juga terjadi di Kota Bogor. Banjir lintasan terjadi di RT. 02 / RW. 02, Kelurahan Kencana, Kecamatan Tanah Sareal, Jalan Prakarya, RT. 05 / RW. 03, Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Utara, serta di RT. 01 / RW. 01. Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Utara.
Selain itu, banjir lintasan juga terjadi di diwilayah RT. 03 / RW. 18, Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara, di wilayah Bojong Jengkol (Bonjes) Tasmania, Dekat Mesjid Amaliah, RT. 11 / RW. 05, Kelurahan Bubulak, Kecamatan Bogor Barat, dan Perumahan Pesanggrahan Indah, RT. 03 / RW. 15, Kelurahan Kencana, Kecamatan Tanah Sareal.
Banjir juga terpantau di RT. 04 / RW. 05, Kelurahan Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara, RT. 01 / RW. 05, Kelurahan Tegal Lega, Kecamatan Bogor Tengah, RT. 03 / RW. 01, Kelurahan Kedung Halang, Kecamatan Bogor Utara, RT. 03 / RW. 05, Kelurahan Kedung Halang, Kecamatan Bogor Utara, serta Kampung Ceger, RT. 01, 05, 06 / RW. 11, Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara. (Nesto)