Monolog Butet di Panggung Bulan Bung Karno Membuat Politisi Seberang Baper, ini Puisi Lengkapnya

367
Pencipta dan penyanyi Ganjar siji Ganjar Kabeh Sri Krishna Encik dan Butet Kartaredjasa saat bertemu Ketum PDI Perjuangan Megawati

Aartreya - Disini semangat meneruskan, disana maunya perubahan. Oh begitulah sebuah persaingan. Demikian penggalan puisi Budayawan Butet Kartaredjasa membacakan puisi di acara puncak peringatan Bulan Bung Karno yang dihelat PDI Perjuangan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (24/6/2023).

Butet menyentil soal adanya kelompok yang hanya menginginkan 'perubahan'. Tak hanya itu, dalam monolognya, Butet pun menyinggung orang yang pandir. Soal sosok yang sedang dipantau oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), tapi mengaku tengah dijegal.

Monolog Butet juga bergeser sentilan calon presiden pilihan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Capres pilihan Jokowi, disebutnya sosok pekerja keras. Butet pun berujar Indonesia akan bersedih jika presiden terpilih adalah tukang culik. Apalagi, kata dia, menang dengan modal politik transaksional.

Berikut puisi yang dibacakan Butet :  

Di sini semangat meneruskan

Di sana maunya perubahan

Itulah sebuah persaingan

 

Di sini menyebutnya banjir

Di sana menyebutnya air yang parkir

Begitulah kalau otaknya pandir

 

Pepes ikan dengan sambil terong sambil nikmat tambah daging gempal, Orangnya diteropong KPK karena nyolong, eh lha kok koar koar mau dijegal

 

Jagian Pak Jokowi rambutnya putih, Gigih bekerja sampai jungkir balik, Hati seluruh rakyat Indonesia pasti akan sedih, jika kelak ada presiden hobinya kok menculik

 

Cucu komodo mengkerut jadi kadal, tak lezar digulai biarpun pakai santan, kalau pemimpin modalnya cuma transaksional, dijamin bukan tauladan kelas negawaran

 

(Eko Octa)

SHARE

KOMENTAR